Amerika Paksa Sudan Ikuti Jejak UEA dan Bahrain Normalisasi Hubungan dengan Israel
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Amerika Serikat mendesak Sudan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai imbalan atas penghapusan Sudan dari daftar “Negara Sponsor Terorisme”.
Tiga pejabat Pemerintah Sudan yang mengetahui masalah tersebut, mengatakan kepada kantor berita Reuters pada hari Kamis bahwa Khartoum menolak kaitan kedua masalah tersebut.
“Sudan telah menyelesaikan semua persyaratan yang diperlukan,” kata seorang pejabat tanpa menyebut nama. “Kami berharap segera dihapus dari daftar.”
Kembali pada tahun 1993, AS mencap Sudan sebagai “Negara Sponsor Terorisme”, memutusnya dari pasar keuangan dan mencekik ekonominya atas tuduhan bahwa pemerintahan Omar al-Bashir mendukung “terorisme”.
Pejabat Sudan berpendapat bahwa penunjukan negara mereka sebagai “Negara Sponsor Terorisme”, sekarang tidak layak lagi karena rezim Bashir telah digulingkan, dan Sudan telah bekerja sama dengan AS dalam penanggulangan terorisme sejak saat itu.
Awal pekan ini, para pejabat AS mengindikasikan selama pembicaraan dengan Ketua Dewan Kedaulatan Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, bahwa mereka ingin Khartoum mengikuti jejak Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain dalam menjalin hubungan dengan rezim Tel Aviv.
“Sudan menjelaskan kepada pihak Amerika bahwa tidak ada hubungan antara menghapus Sudan dari daftar teror dan menjajaki hubungan dengan Israel,” kata sumber Pemerintah Sudan lainnya.
Pada bulan Februari, Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Abdel-Fattah al-Burhan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Uganda, memicu kemarahan di kalangan politisi dan publik dalam negeri, saat sentimen anti-Israel dan pro-Palestina memuncak.
Sudan secara luas dianggap sebagai negara Arab berikutnya yang akan menormalkan hubungan dengan Israel setelah UEA dan Bahrain setuju untuk melakukannya sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi AS.
