Al-Houthi: Kebangkitan Seluruh Muslimin Satu-satunya Cara Hadapi Israel

Share

POROS PERLAWANAN– Dalam pidato mingguan pada Kamis 17 Oktober, Pemimpin Ansharullah, Sayyid Abdulmalik Badrudin al-Houthi menyatakan, tujuan AS-Israel adalah bangsa-bangsa Muslim hidup tanpa kebebasan, kemerdekaan, dan martabat.

“Musuh berusaha agar bangsa-bangsa Muslim hanya melayaninya dan bekerja demi kepentingannya. Setelah musuh memanfaatkan mereka, jati diri Islam mereka akan dimusnahkan,” kata al-Houthi, Fars memberitakan.

“Peristiwa-peristiwa di Kawasan tidak terjadi secara kebetulan dan mendadak. Ini adalah mata rantai yang terus berlanjut sejak dahulu, yang berkaitan dengan derita rakyat Palestina selama 100 tahun terakhir.”

“Agresi dan perang terkini melawan musuh menyebabkan generasi baru Arab dan Muslim menyaksikan apa yang dialami generasi terdahulu. Generasi sekarang dengan mata kepala sendiri melihat kejahatan-kejahatan brutal ini. Telah menjadi jelas bagi semua bahwa PBB, Dewan Keamanan, pengadilan, dan hukum internasional tidak bisa membendung bahaya Israel, kecuali jika seluruh Umat Islam bangkit.”

Al-Houthi mengutuk serangan Israel ke tempat-tempat berpenghuni di Gaza dan mengatakan,”Israel melakukan kejahatan ini dengan menggunakan bom-bom penghancur dari AS. Israel memusnahkan lebih dari 50 ribu tempat tinggal di Gaza. Israel menggunakan barel-barel peledak dan robot-robot penghancur. Israel berusaha agar tak satu pun tanda kehidupan tersisa di utara Gaza serta membuatnya tidak bisa ditinggali.”

Pemimpin Ansharullah mengatakan, Israel menyangka bahwa teror terhadap para pimpinan Hizbullah akan meremukkan semangat para pejuang dan membuat gentar rakyat Lebanon.

“Dengan melakukan ini, Israel berupaya mewujudkan tujuan-tujuannya di Lebanon. Pascateror Sayyid Hasan Nasrallah, Israel menyatakan akan mengubah Timteng, bukan Lebanon saja.”

“Israel dengan congkak memulai serangan darat (ke Lebanon). Namun ia dikejutkan oleh kegigihan para pejuang Hizbullah. Serangan rudal Hizbullah terus bertambah. Perlawanan di medan juga tetap berlangsung sesuai rencana matang dan manajemen terpadu.”

Sehubungan dengan serangan rudal Iran dalam Operasi Janji Nyata 2, al-Houthi mengatakan,”Ketika Iran, sesuai haknya, merespons agresi Rezim Zionis, AS, Israel, dan Barat menyebutnya sebagai sebuah problem pemicu ketegangan. Apa yang dikehendaki oleh AS, Israel, dan Barat adalah tidak boleh ada respons terhadap tindakan-tindakan mereka. Ini adalah sesuatu yang sangat aneh, yang bahkan tidak diterima di dunia binatang.”

“Hanya jihad yang bisa menghentikan proyek Zionisme. Apa yang hingga kini bisa meredamnya adalah para pejuang Palestina dan Lebanon. Jika tidak ada pejuang, Israel akan menduduki Suriah, Yordania, dan beberapa bagian dari Irak, Mesir, dan Saudi.”

Di akhir pidato, al-Houthi menyatakan bahwa demi membela Gaza dan Lebanon, Yaman hingga kini telah menargetkan 196 kapal yang terkait dengan Israel.

“Serangan dan dukungan kita untuk Palestina akan terus berlanjut. Dalam pekan ini, kita telah menembakkan 25 rudal balistik dan drone ke arah Tanah Pendudukan,” tandasnya.