Analis Maroko: Rabat Bertugas Selamatkan Israel dari Bencana Tepi Barat

Share

POROS PERLAWANAN – Penulis dan analis masalah Palestina dari Maroko, Hisham Taufiq mengatakan bahwa lawatan Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Maroko al-Farouk Belkhir ke Israel dilakukan demi kepentingan keamanan Tel Aviv.

Dilansir Fars, Taufiq dalam wawancara dengan PalToday mengatakan bahwa Rezim Zionis berusaha memanfaaatkan otak-otak militer dan intelijen negara-negara lain, terutama Maroko. Tujuannya adalah agar Israel bisa mencegah potensi konfrontasi di Tepi Barat dan Gaza melalui kerja sama rahasia.

“Pemerintahan Maroko tengah melakukan misi tidak langsung demi menyelamatkan Rezim Zionis dari problem keamanan, yang disebabkan perjuangan rakyat Palestina dan bertambahnya kekuatan Perlawanan. Krisis keamanan yang dihadapi Rezim Zionis telah membuat Maroko menuju ke arah pembentukan NATO Arab-Israel dengan bantuan AS,” kata Taufiq.

“Setelah Pemerintah Maroko gagal melemahkan rakyat negara ini, pasukan Pemerintah diperkuat oleh Rezim Zionis demi menargetkan aktivis dan merusak rakyat Maroko. Namun rakyat mengecam kunjungan (Belkhir) ke Palestina Pendudukan ini dan menyebutnya sebagai murni keputusan Pemerintah.”

Tentara Israel pada 12 September lalu mengadakan sebuah konferensi selama 3 hari. Puluhan orang dari para perwira negara-negara lain, termasuk negara-negara Arab, menghadiri konferensi yang dilangsungkan di Negev tersebut.

Menurut Taufiq, permintaan Israel agar Maroko menghadiri konferensi tersebut adalah pertanda krisis strategis dan militer Tel Aviv; strategi yang sudah gagal di hadapan strategi Palestina dan Perlawanan, serta menunjukkan bahwa Perlawanan telah menundukkan Israel dan orang-orang Zionis takut atas apa yang akan terjadi kelak.

Menanggapi skandal seks Ketua Delegasi Diplomatik Israel di Maroko, David Gurion, Taufiq berkata bahwa hal ini merupakan “akibat dari kesepakatan normalisasi, yang telah mengancam keamanan sosial, keluarga, dan pendidikan di Maroko”.

Ia menegaskan, para pihak berwenang mesti membuka jalur-jalur hukum agar Badan-badan hukum bisa menangani skandal ini. Selain itu, imbuh Taufiq, unjuk rasa untuk memberi tahu masyarakat soal bahaya normalisasi juga mesti diadakan.