Analis Militer Zionis: Ledakan di Tel Aviv Bukti Israel Bakal Hadapi Front Baru Perlawanan

Share

POROS PERLAWANAN– Analis militer Ron Ben-Yishai dalam tulisannya di Yedioth Ahronoth menyinggung kembalinya operasi-operasi berani syahid setelah ledakan-ledakan yang mengguncang Tel Aviv belum lama ini.

“Kejadian ini adalah alasan jelas untuk menganggap serius peringatan-peringatan Intelijen Militer Israel terkait kemungkinan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat. Hal ini bisa saja berujung kepada intifada dan kebangkitan (warga Palestina),” tulis Ben-Yishai, al-Alam melaporkan.

“Semua bukti menunjukkan Israel akan segera menghadapi front baru. Namun jika gencatan senjata diberlakukan di Gaza, ada kemungkinan ketegangan di Tepi Barat akan berkurang. Sebab itu, masalah ini harus diperhatikan tiap kali masalah pertukaran tawanan dirundingkan.”

Menurut Ben-Yishai, Intelijen Militer Israel baru-baru ini memperingatkan kemungkinan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat. Instansi ini menyatakan, ada kemungkinan aksi-aksi berani syahid akan terjadi di dalam Israe;.

“Serangan pada Minggu 18 Agustus ke sebuah kawasan dekat Knesset di Tel Aviv menunjukkan, peringatan-peringatan soal meningkatnya konfrontasi bersenjata di Tepi Barat harus dianggap serius.”

“Benar bahwa di tahun 2022-2023 aksi-aksi peledakan dilakukan orang-orang Palestina di dalam Garis Hijau. Namun bom yang meledak pada Minggu lalu adalah jejak pasukan Perlawanan di Tepi Barat, yang sudah ada peringatan sebelum itu.”

“Bom berdaya ledak tinggi ini adalah buatan lokal. Ini jenis bom yang digunakan pelaku aksi berani syahid pada Intifada II. Pelaku ledakan ini datang dari utara Tepi Barat, yaitu pusat kelompok-kelompok bersenjata.”

“Penyebabnya adalah bahwa nyaris seluruh keluarga Palestina di Tepi Barat memiliki kerabat di Gaza. Ini harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan untuk melanjutkan perang. Pasukan-pasukan militer harus dibagi di berbagai front.”

Ben-Yishai menyinggung kian mudahnya warga Tepi Barat memperoleh senjata. Ia mengatakan,”Jika Militer tidak memikirkan kelompok-kelompok bersenjata di kawasan ini, fenomena ini akan merambat ke dalam Israel. Aksi peledakan di Tel Aviv adalah bukti nyata atas hal ini.”