Atwan: Soliditas Gaza dan Tepi Barat Jadikan ‘Si Kerdil Israel’ Semakin Kerdil

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Abdel Bari Atwan dalam tulisan terbarunya di Rai al-Youm menyatakan bahwa Tepi Barat pada hari-hari terakhir ini berubah menjadi medan kebangkitan bersenjata terhadap Rezim Zionis. Hal ini menunjukkan persatuan medan di dalam Palestina dan soliditas politik, militer, dan spiritual antara Gaza serta Tepi Barat.

“Tepi Barat adalah tempat kematian utama Rezim Pendudukan. Kebangkitan bersenjata baru, senjata-senjata modern, dan keberanian para pemuda pejuangnya merupakan titik balik utama dalam perang Arab-Israel. Hal ini mengungkap dimulainya keruntuhan kekuasaan Rezim Zionis atas Tanah Pendudukan, juga dimulainya jalan pembebasan Palestina dengan kekuatan dan kecepatan penuh”, tulis Atwan.

“Perbedaan Tepi Barat dengan Gaza adalah Tepi Barat lebih luas beberapa kali lipat daripada Gaza, juga berdekatan dengan Israel serta permukiman-permukiman Zionis. Intifada bersenjata pertama Tepi Barat terjadi di tahun 2000 usai gagalnya Perjanjian Camp David dan berlanjut hingga 4 tahun. Sayangnya, dikarenakan Yaser Arafat tunduk di hadapan tekanan dan muslihat Rezim Zionis lantaran dibujuk negara-negara Arab dan pihak internasional, Intifada ini pun gagal.”

Menurut Atwan, perkembangan terakhir bukan sekadar menunjukkan persatuan medan dan solidaritas bersenjata Tepi Barat dan Gaza, tapi juga persatuan faksi-faksi dan koordinasi mereka di berbagai level hingga membuat Perjanjian Oslo dan legitimasi palsunya terabaikan.

“Fatah adalah kelompok terkuat di Tepi Barat. Partisipasi Fatah dalam perang melawan Rezim Israel di utara Tepi Barat berarti dirobeknya Perjanjian Oslo dan kembalinya mereka ke sumber utama, yaitu perlawanan bersenjata sebagai satu-satunya jalan membebaskan Palestina.”

Atwan lalu menyinggung digunakannya helikopter dan drone oleh Militer Israel dalam 2 hari terakhir untuk meredam perlawanan bersenjata di Tepi Barat. Ia menambahkan, ”Masalahnya bukan senjata modern dan canggih. Masalahnya adalah tekad dan keteguhan untuk melawan demi mengakhiri pendudukan setelah 30 tahun. Kebangkitan bersenjata Tepi Barat telah dimulai dan tak akan berhenti. Bahkan bisa saja kebangkitan ini merembet ke kawasan Tanah Pendudukan 1948. Mereka memiliki 2 elemen penting untuk membebaskan Palestina, yaitu senjata, tekad, dan barisan panjang syuhada.”

“Jika utara Tanah Pendudukan akan kosong dari pemukim Zionis lantaran digempur rudal-rudal Perlawanan Lebanon, para pemukim di utara dan selatan Tepi Barat juga akan segera berimigrasi. Si Kerdil Israel akan menjadi kian kerdil dan Israel Raya hanya tinggal sebuah ilusi”, tandas Atwan.