Bagaimana Yaman Rontokkan Drone-drone Mahal MQ-9 Reaper AS?

Share

POROS PERLAWANAN– Diberitakan al-Alam, sejak dimulainya perang Gaza, Ansharullah Yaman telah merontokkan atau menargetkan puluhan drone MQ-9 Reaper AS. Pekan lalu Pentagon membenarkan salah satu drone canggihnya ditembak jatuh oleh Yaman.

MQ-9 Reaper memiliki harga 30 juta Dolar. Drone ini bisa terbang nonstop hingga 24 jam di ketinggian 50 ribu kaki (15.240 meter). Selain melakukan operasi spionase dan menghimpun informasi,drone raksasa ini juga bisa membawa rudal Hellfire dan melakukan operasi ofensif. Militer AS dan CIA sudah sejak lama menggunakan drone tipe ini di langit Yaman.

Pekan lalu, Ansharullah menargetkan sebuah MQ-9. Namun drone itu pada akhirnya masih bisa mendarat dan didaur ulang oleh AS.

AS mengendalikan dan menjalin koneksi dengan MQ-9 melalui satelit. Dalam beberapa tahun terakhir, musuh-musuh AS mampu mengacaukan koneksi ini atau memblokirnya dan mengeluarkan MQ-9 dari kontrol AS. Akibatnya, drone mungkin akan menyimpang dari rute, jatuh, atau setidaknya menjadi lebih mudah untuk disasar rudal.

Rusia sudah lama menggunakan cara ini terhadap drone-drone AS di langit Eropa Timur dan Suriah. Intervensi semacam ini sangat efektif mengatasi kemampuan spionasenya dan memperbesar kemungkinan drone memasuki zona udara negara musuh AS. Meskipun dalam banyak kasus, drone ini menyimpang dari jalur untuk sementara, namun masih bisa kembali dengan selamat ke pangkalannya.

Michael Knights dari The Washiangton Institute for Near East Policy menyatakan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, sistem pertahanan udara Yaman telah di-upgrade dengan “alutsista yang mayoritas buatan Iran” dan meningkatkan kemampuannya untuk menargetkan drone-drone.

“Berdasarkan informasi kami, Houthi sedang mengembangkan sistem pertahanan udaranya. Baru-baru ini, mereka menerima rudal-rudal 358 dan SAM dari Iran. Rudal-rudal ini bisa digunakan untuk merontokkan Reaper atau drone lain,” klaim Knights.

Alih-alih menggunakan radar, Ansharullah menggunakan sistem Electro-Optical.Sistem ini tidak memiliki karakteristik radar sama sekali. Sebab itu, Militer AS mengalami kesulitan saat hendak melacak dan menghancurkannya.