Biden Beri Bin Salman Kekebalan Hukum, Lupa Sesumbar atau Cabut Sesumbar?

Share

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Pemerintahan Joe Biden akhirnya memberikan kekebalan hukum kepada Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, yang menjadi pelengkap proses takzim Gedung Putih di hadapan para petinggi Saudi.

Dalam kampanye Pilpres 2020 silam, Presiden dari Demokrat ini dengan suara lantang berjanji akan “mengisolasi Riyadh” lantaran pembunuhan keji jurnalis Washington Post dan sejumlah pelanggaran HAM lainnya. Biden mengobral sesumbar akan “menuntut pertanggung jawaban dari Bin Salman”.

Rencananya, setelah masuk ke Gedung Putih, Biden akan “memperlakukan sapi perahnya di Timur Tengah dengan cara yang berbeda dari perlakuan Donald Trump”. Namun tiba-tiba ia justru berlutut takzim di hadapan Saudi.

Proses takzim Pemerintahan letih Biden di hadapan Putra Mahkota Saudi dimulai dari lawatan delegasi AS pada 14 Juni lalu ke Timur Tengah dan Saudi. Dalam lawatan tersebut, Biden mengerahkan segala upayanya untuk menghibur Riyadh serta membuatnya melupakan sikap pedas dan sesumbarnya saat kampanye. Dalam pertemuan dengan Bin Salman, Biden berusaha sebisa mungkin mengambil hati Si Putra Mahkota.

Di hadapan senjata usang Barat, seperti pelanggaran HAM, pihak Saudi memiliki senjata “minyak” untuk menghadapinya. Sebab itu, Saudi berusaha membalas perlakuan orang-orang Demokrat ini. Biden melawat ke Saudi, di tengah krisis energi Barat sebagai dampak dari sanksi atas Rusia, demi membujuk Riyadh untuk meningkatkan produksi minyaknya di OPEC Plus.

Namun, sama seperti sambutan dingin yang diperoleh Biden di Kawasan, bujukan itu tidak membuahkan hasil. Ia pun terpaksa kembali ke Washington dengan tangan kosong.

Tak cukup dengan itu, bersamaan dengan tibanya musim dingin membekukan di Barat, Saudi bersama anggota lain di OPEC Plus memutuskan untuk mengurangi produksi minyaknya. Dengan demikian, senjata minyak Saudi lebih ampuh daripada senjata HAM yang digunakan AS untuk menekan Bin Salman.

Kini, seiring dengan meluasnya kebutuhan Barat kepada minyak dan bertambahnya kritik atas kelemahan Pemerintahan Demokrat, tampaknya Gedung Putih telah memulai tahap baru takzim dan mengalah di hadapan Saudi.

Dalam tahap baru ini, Kementerian Hukum AS memberikan kekebalan hukum kepada Bin Salman dari tuduhan keterlibatan pembunuhan Khashoggi.

Sekarang, Biden bukan hanya tidak bisa mengklaim untuk mengucilkan Saudi akibat kasus Khashoggi, tapi justru bertanggung jawab untuk mencabut tuduhan dari pihak tersangka.