Bloomberg: Yaman Buktikan Bisa Singkirkan Negara Adidaya AS dari Kancah Global

Share

POROS PERLAWANAN– Dilansir ISNA, berbarengan dengan dimulainya Operasi Badai al-Aqsa dan berlanjutnya kejahatan perang Israel di Gaza dengan dukungan AS-Barat, Ansharullah Yaman sejak awal telah menyatakan dukungan untuk rakyat Palestina. Hingga kini, Yaman berulang kali menargetkan kapal-kapal yang terkait Rezim Zionis dan tidak mengizinkan mereka melintasi Laut Merah.

Ditutupnya Laut Merah untuk Israel dan para pendukungnya membebankan kerugian besar dari aspek ekonomi dan keamanan. Media-media mengakui bahwa pelabuhan Eilat di selatan Tanah Pendudukan telah bangkrut.

Berbagai media telah memberitakan kegagalan AS di Laut Merah. Baru-baru ini, Bloomberg dalam laporannya menyatakan,”Tahun lalu penuh dengan peristiwa-peristiwa tak terduga dan mengejutkan. Di antaranya adalah serangan Hamas hingga serangan rudal terbesar Iran ke Israel dalam sejarah. Namun salah satu peristiwa itu, yang bertajuk ‘krisis Laut Merah’, menunjukkan bagaimana para pemain kecil bisa menunjukkan kekuatan-kekuatannya.”

Menurut Bloomberg, operasi-operasi Militer Yaman dalam membela Palestina terus meningkat dari sisi kuantitas dan variasinya. Sejak bulan Januari, bukan hanya serangan terus bertambah, tapi juga semakin beragam. Drone dan rudal-rudal cruise bersanding dengan rudal-rudal balistik. Pada bulan April, Yaman untuk pertama kali menggunakan drone dan sejak itu hingga sekarang, metode ini terus meningkat. Tak ditemukan satu pun kapal-kapal AS atau Inggris yang bisa mengeklaim bisa melindungi dan menjaga kapal-kapal lain di Laut Merah.

“Krisis Laut Merah telah menghadapkan Militer AS dengan keletihan fundamental. AS tidak memiliki rudal terpandu, bom laser, jet tempur, dan kapal perang dalam jumlah memadai. Keberhasilan Militer Yaman sekali membuktikan, AS sebagai sebuah negara adidaya telah disingkirkan dari kancah global. Para pemain kecil bisa memamerkan kemampuan-kemampuan mereka,” tandas Bloomberg.