Bolton: Trump Ingin Dekati Iran, Israel Harus Khawatir Jika Dia Terpilih Lagi

Share

POROS PERLAWANAN – Kritik John Bolton terhadap Donald Trump terus berlanjut. Kali ini mantan Penasihat Keamanan Nasional AS itu memperingatkan Israel soal kemenangan Trump dalam Pilpres November nanti.

Dilansir Fars, Bolton dalam konferensi video dengan Kanal 13 Israel mengklaim, ada kemungkinan bahwa Trump, jika ia menang dalam Pilpres, akan berusaha mendekati Iran. Tujuannya adalah untuk membuat kesepakatan nuklir baru.

Times of Israel melaporkan, Bolton mengatakan bahwa Rezim Zionis harus mencemaskan kemungkinan terpilihnya Trump untuk kedua kalinya.

“Trump sangat ingin menemui para petinggi Iran… Tujuannya adalah berdialog untuk mendapatkan kesepakatan nuklir baru. Saya khawatir bahwa sebagaimana Kim Jong-un mempermainkan Trump terkait masalah Korea, Iran juga akan melakukan hal serupa terhadap dirinya dalam periode kedua nanti,” ujar Bolton.

Bolton menyebut Presiden AS ini “jauh dari sikap realistis.” Ia menyatakan, dirinya tak percaya saat Trump mengklaim akan mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

“Menurut saya, Trump memiliki definisi sendiri soal kejujuran. Dia pasti telah mendefinisikan berbagai versi dari realita, yang ingin ditampakkan sesuai keinginannya. Ini sungguh mengkhawatirkan. Saya rasa, para pemimpin negara-negara lain juga sebal melihat ini. Saya lebih suka memiliki presiden yang hidup dalam realita,” tandas Bolton.

Ia mengatakan, Israel jangan berharap Trump akan mendukung serangan ke fasilitas nuklir Iran. Bolton bahkan menambahkan, bisa jadi Trump akan mencabut dukungannya untuk rencana aneksasi Tepi Barat. Sebab itu, ia menyarankan Tel Aviv untuk melaksanakan aneksasi tanpa izin Washington.

Dalam beberapa pekan terakhir, Bolton menjadi pusat berita di AS terkait bukunya yang mengisahkan saat-saat ia menjabat sebagai Penasihat Keamanan Nasional AS. Dia mengklaim, keluarnya AS dari perjanjian nuklir Iran (JCPOA) adalah momen yang paling membahagiakan bagi dirinya saat berada di Gedung Putih.