Buka Peluang Jalin Hubungan, Liga Arab Tak Lagi Sebut Hizbullah ‘Kelompok Teroris’

Share

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari Russia Today, Asisten Sekjen Liga Arab Hossam Zaki mengumumkan bahwa organisasi tersebut tidak lagi menganggap Hizbullah Lebanon sebagai ‘kelompok teroris.’ Pengumuman ini disampaikan Zaki usai lawatannya ke Beirut.

“Keputusan-keputusan lalu Liga Arab menyebut Hizbullah sebagai organisasi teroris. Ini menyebabkan pemutusan hubungan Liga Arab dengan Hizbullah,” kata Zaki.

“Negara-negara anggota Liga Arab sudah sepakat untuk tidak menggunakan istilah ini lagi. Hal ini membuka kemungkinan jalinan hubungan dengan Hizbullah.”

“Liga Arab tidak memiliki daftar resmi untuk mengklasifikasi organisasi-organisasi teroris. Liga Arab tidak berupaya menganggap berbagai rezim dan organisasi sebagai kelompok teroris.”

Pada Maret 2016 lalu, Liga Arab menyatakan Hizbullah Lebanon sebagai organisasi teroris atas desakan Saudi dan UEA. Liga Arab pun memutuskan hubungan dengan faksi Perlawanan Lebanon tersebut.

Di lain pihak, berlawanan dengan gembar gembor Otoritas Israel, media-media Zionis justru mengabarkan potensi berkurangnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Tanah Pendudukan.

Yedioth Ahronoth melaporkan, hengkangnya Militer Israel dalam waktu dekat dari Rafah dan tibanya ‘tahap III’ perang di Gaza bisa mencegah terjadinya perang di utara Tanah Pendudukan.

Menurut harian ini, perkembangan tersebut bisa saja memuluskan jalan untuk mewujudkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza serta pertukaran tawanan antara Perlawanan Palestina dan Israel.

Menurut kutipan Yedioth Ahronoth dari sumber-sumber yang mengetahui perundingan gencatan senjata dan pertukaran tawanan, hari-hari mendatang adalah saat menentukan untuk terwujudnya kesepakatan.

Harian Ibrani ini menegaskan, para mediator melanjutkan usaha mereka guna merealisasikan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan.