Bukannya Takut, Iran Sambut Sukacita Kapal Selam Nuklir AS Dekati ‘Jarak Tembaknya’ di Teluk Persia

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, AS pada Senin 21 Desember lalu mengabarkan bahwa kapal selam nuklir USS Georgia miliknya telah memasuki Teluk Persia.

Wakil Ketua Parlemen Iran, Amir Hussein Qazizadeh Hashemi menanggapi kabar ini dengan dingin. Kepada Russia Today, ia mengatakan, ”Pasukan Iran sanggup memburu kapal selam huklir AS. Teheran tidak khawatir terhadap pergerakan militer terbaru AS di perairan Teluk Persia.”

“Ini bukan kali pertama AS melakukan pergerakan ini. Teluk Persia tidak pernah sepi dari kehadiran pihak asing. AS dan Inggris membangun pangkalan-pangkalan di (sekitar) Teluk Persia. Di mana pun mereka berada, itu berarti bahwa Israel telah menyusup,” tandasnya.

“Meski pangkalan-pangkalan itu diatasnamakan AS dan Inggris, tapi secara resmi dikendalikan oleh Israel. Tentu kami tidak menganggap Israel sebagai sebuah negara, tapi hanya bagian dari identitas AS di Asia Barat. Sebab itu, ini bukan hal baru dan bagi kami, bukan hal serius,” lanjut Qazizadeh.

Ia menyatakan, saat Iran dahulu belum memiliki fasilitas memadai untuk melawan, AS dan Israel pun tak bisa berbuat apa-apa.

“Sekarang ketika kami sudah mampu, sebagaimana kami menjatuhkan drone AS tahun lalu, kami juga bisa dengan mudah memburu ‘paus-paus AS’ (kapal selam) dengan jaring ikan. Sebab itu, kami tidak akan merasa khawatir,” tegasnya.

Ia menambahkan, terlepas apakah USS Georgia adalah kapal selam nuklir atau bukan, seharusnya yang mesti khawatir atas kedatangannya adalah negara-negara Arab di sekitar Teluk Persia, sebab mereka yang menyuling air dari Teluk Persia dan Laut Oman.

Menurut Qazizadeh, jika ledakan nuklir terjadi, air akan tercemari bahan radio aktif dan stasiun-stasiun penyulingan air di negara-negara Arab itu akan hancur, sehingga bisa mempersulit kondisi mereka.

“Saat musuh mendekat, kepercayaan diri kami justru meningkat. Sebab, musuh berada dalam jarak tembak kami. Namun, ketika mereka menjauh, kami justru ‘cemas.’ Radius keamanan Iran adalah dari Teluk Persia ke Laut Oman dan hingga radius 30 derajat utara hingga Samudera Hindia.”

“Apa pun yang memasuki radius ini, baik kapal selam atau kapal induk, berada dalam jarak tembak kami. Bukan hanya menjadi target untuk ditembak saja, tapi kami juga bisa merebutnya dan menjadikannya milik kami,” pungkasnya.