Dampak Serangan Rudal Yaman dari Kacamata Media-media Zionis

Share

POROS PERLAWANAN– Serangan rudal balistik Yaman ke Tel Aviv pada Minggu 15 September kemarin ditanggapi oleh media-media Zionis. Mereka menyatakan, apa yang terjadi kemarin adalah “keberhasilan Yaman yang membuat khawatir Israel.”

Dilansir ISNA, media-media Zionis melaporkan bahwa “Militer (Israel) hari ini dikejutkan dengan rudal Yaman. Angkatan Udara tidak melihat, mendengar, atau mendapat informasi”, ” Kepala Badan Keamanan baru sedang tidur saat rudal mengenai sasaran”, dan “Jubir Militer tidak bisa dipercaya dan tak lagi bisa meyakinkan siapa pun.”

Harian Maariv menyebut serangan kemarin sebagai “peristiwa dramatis dan dan tidak lazim.” Harian ini melaporkan, rudal Yaman jatuh di titik berjarak beberapa kilometer dari bandara internasional Ben Gurion.

Kanal 12 menyatakan, setelah serangan Isarel ke pelabuhan al-Hudaydah, Otoritas Yaman menjanjikan kejutan bagi Israel, dan kejutan pertama terjadi pada Minggu pagi kemarin.

Situs Srugim bicara tentang ancaman yang lebih banyak dari Yaman terhadap Israel. Situs Zionis ini menyatakan, Israel akan mendapatkan lebih banyak kejutan.

Mantan Kepala Staf Umum Militer Israel Gadi Eizenkot juga angkat bicara soal serangan kemarin. Ia mengtakan,”Realita telah berubah secara dramatis. Problem utama adalah tidak adanya relasi antara tujuan perang, realita strategis, dan strategi yang dibutuhkan.”

Mantan Kepala Badan Intelijen Militer Amos Yadlin juga turut meragukan kebijakan Pemerintah Israel dengan mengajukan pertanyaan: “Apakah strategi umum Israel setelah 11 bulan perang dikelola dengan baik atau tidak?”

Mantan Komandan Pertahanan Udara Israel Zvika Haimovich mengatakan,”Rudal yang ditembakkan dari Yaman adalah rudal terjauh yang saya lihat hingga sekarang. Yaman punya kemampuan memadai untuk melanjutkan metode ini dalam jangka panjang. Mereka telah mempertahankan sebuah front aktif yang membuat Israel khawatir dan sekarang perlu mendapat perhatian.”