POROS PERLAWANAN – Angka resmi menunjukkan bahwa lebih dari 40.000 warga Israel telah meninggalkan Wilayah Pendudukan dalam tujuh bulan pertama 2024, menunjukkan lonjakan emigrasi dari Israel setelah Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan dari Gaza dan perang berikutnya di sana.
Menurut data yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik Israel pada Minggu, lebih dari 40.000 warga Israel meninggalkan Wilayah yang Diduduki pada periode Januari-Juli tahun ini, menandai lonjakan signifikan dibandingkan dengan 2023.
Data yang dikutip oleh Channel 13 Israel menunjukkan bahwa hampir 10.000 warga Israel belum kembali ke Wilayah yang Diduduki.
Kemarahan publik telah meningkat di Israel karena perang rezim di Gaza telah berlangsung selama hampir setahun sekarang.
Banyak warga Israel yang menyalahkan Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas perang berkepanjangan tersebut karena ia menolak untuk membuat kesepakatan dengan Gerakan Perlawanan Hamas Palestina untuk melakukan gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan tawanan yang ditawan di wilayah yang terkepung tersebut.
Warga Israel telah mengadakan protes hampir setiap hari selama beberapa bulan terakhir, menuntut kesepakatan gencatan senjata.