Drone Yaman Kembali Pukul Mundur Tanker yang akan Jarah Minyak

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Angkatan Bersenjata Yaman, Yahya Saree pada Senin malam 21 November memaparkan operasi terbaru Yaman terhadap Koalisi Agresor.

Ia mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman telah memaksa sebuah kapal tanker asing, yang berniat mendekati Pelabuhan al-Dabbah, untuk menjauhi kawasan. Pelabuhan itu diduduki oleh para antek Koalisi Saudi-UEA.

“Kapal tanker ini bertugas menjarah sejumlah besar minyak (Yaman). Awalnya, kapal ini tidak mengindahkan peringatan yang diberikan Angkatan Bersenjata. Musuh juga berniat melakukan sejumlah tindakan, yang telah diawasi oleh Angkatan Bersenjata dan ditanggapi dengan tepat,” kata Saree, dikutip al-Alam dari al-Mayadeen.

Ia menegaskan, Angkatan Bersenjata Yaman akan terus melindungi aset-aset nasional dan kedaulatan negara ini, supaya semua devisa Yaman digunakan untuk kepentingan rakyat negara ini dan membayar gaji semua pegawai.

Sejumlah media mengabarkan terjadinya ledakan di Pelabuhan al-Dabbah di timur Mukalla, Ibu Kota Provinsi Hadhramaut. Sumber-sumber lokal menyatakan, sebuah drone telah menargetkan pelabuhan tersebut. Serangan ini terjadi hanya beberapa jam sebelum tibanya sebuah kapal tanker asing.

Menurut sumber-sumber tersebut, ini adalah kegagalan upaya AS untuk kesekian kalinya dalam menjarah minyak Yaman. Kapal tanker itu berencana menjarah muatan 2 juta barel minyak mentah dan memindahkannya ke pasar Eropa.

Ini merupakan serangan kedua ke Pelabuhan al-Dabbah. Bedanya, kali ini AS telah menempatkan sistem pertahanan udara dengan dalih melindungi pelabuhan dan situs-situs minyak yang diduduki Koalisi Saudi.

Serangan ini menunjukkan bertambahnya kemampuan udara Yaman dan bahwa penjarahan minyak Yaman tidak bisa dilakukan lagi. AS sendiri meyakinkan perusahaan-perusahaan asing untuk melindungi mereka di pesisir Yaman. Namun dengan adanya serangan drone Yaman ini, klaim AS patut diragukan.