Fakta Rendahnya Amerika: Ancam Iran Gunakan Makhluk Sekerdil Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Amerika mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan mengizinkan Iran mendapatkan persenjataan nuklir. Amerika juga mengeklaim akan mengambil semua langkah yang diperlukan demi tujuan ini. Salah satunya adalah “memberi keleluasaan kepada Israel untuk melakukan tindakan yang diperlukan terhadap program nuklir Iran”.

Dilansir al-Alam, ini adalah yang disampaikan Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan di Washington Institute for Near East Policy pada Kamis 4 Mei lalu.

Apa yang diucapkan Sullivan ini “mengonfirmasi tanggung jawab dan peran Amerika dalam tindakan teror Rezim Zionis terhadap ilmuwan nuklir dan sabotase fasilitas-fasilitas nuklir Iran”. Ini adalah tanggapan Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani terhadap statemen Sullivan.

Jelas bahwa semua aksi teror Rezim Zionis, seperti serangan terhadap ilmuwan nukllir dan perusakan sejumlah fasilitas nuklir Negeri Mullah, dilakukan bukan hanya dengan lampu hijau Washington, seperti yang diakui sendiri oleh Sullivan, tapi juga dieksekusi dengan keterlibatan langsung Paman Sam dan koordinasi tingkat tinggi antara Amerika dan Israel.

Iran telah memperingatkan bahwa responsnya terhadap segala bentuk kebodohan Israel tidak hanya terbatas pada geografi Tanah Pendudukan atau hancurnya Tel Aviv dan Haifa saja, tapi juga meliputi semua pangkalan, basis, dan Angkatan Laut Amerika, yang berada di radius 2 ribu kilometer, baik di darat maupun laut.

Peringatan Iran ini bukanlah omong kosong. Keliru jika kita menganggap Israel sebagai rezim yang berhak bertindak sendirian, sebagaimana yang disesumbarkan para pemimpinnya. Israel tidak lebih dari pangkalan modern Amerika-Barat di jantung Dunia Islam, yang peran praktisnya adalah mewujudkan kepentingan ilegal Barat di Dunia Islam.

Pernyataan Sullivan bahwa “Amerika akan memberi kebebasan kepada Israel untuk mengambil tindakan atas program nuklir Iran” adalah statemen absurd dan tak bernilai seperti dirinya sendiri. Bahwa Israel ibarat anjing gila yang diikat rantai besi oleh Amerika dan bisa dilepaskan untuk menyerang siapa saja kapan pun, adalah propaganda usang yang sudah kedaluwarsa.

Pada hakikatnya, ini tak lebih dari sesumbar berulang para pemimpin Rezim Zionis, terutama Benyamin Netanyahu, yang kerap “bersuara vokal” terhadap Iran. Bahkan ancaman-ancaman Tel Aviv kepada Teheran sendiri menjadi bahan olok-olok dan sarkasme media-media Israel sendiri. Oleh karena itu, Sullivan dan statemennya hanya dianggap angin lalu oleh Iran.