Hacker Indonesia Retas Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Di tengah meningkatnya serangan siber terhadap Rezim Zionis, sebuah kelompok hacker Indonesia telah memublikasikan informasi Kementerian Kesehatan Israel.

Diberitakan al-Alam, grup hacker bernama “VulzSec” telah mencuri dan menyebarkan sejumlah dokumen milik Kementerian Kesehatan Israel.

Sumber-sumber berita di Tanah Pendudukan mengabarkan bahwa grup hacker ini juga mengumumkan telah melakukan serangan siber ke Kementerian Pendidikan Rezim Zionis.

Menurut laporan Yedioth Ahronoth, kelompok VulzSec dari Indonesia pada Senin 17 April kemarin membocorkan sebuah file yang diklaim telah dicuri dari Kementerian Kesehatan Israel dan berisi informasi tentang hasil tes Covid-19 di tahun 2020.

Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa hingga berita ini diturunkan, Kementerian Kesehatan Israel belum berkomentar soal kabar serangan siber ini.

Grup hacker asal Indonesia ini juga mengumumkan bahwa pihaknya memiliki sejumlah dokumen dari Kementerian Pendidikan Israel. Sebagian dari dokumen-dokumen itu akan dipublikasikan dalam waktu dekat.

Meski demikian, Kementerian Pendidikan Israel mengaku tidak ada serangan siber yang menargetkan situsnya. Mereka mengeklaim bahwa server-server Kementerian ini dalam kondisi aman.

Berita tentang serangan siber ke Kementerian Pendidikan Israel dan dipublikasikannya dokumen Kementerian Kesehatan oleh grup hacker Indonesia mencuat di saat berbagai instansi Rezim Zionis menjadi sasaran serangan siber dalam beberapa hari terakhir.

Serangan siber ke Tanah Pendudukan menjadi berita hangat akhir-akhir ini. Sehubungan dengan ini, media-media Israel pada Jumat pekan lalu mengabarkan bahwa situs beberapa bank dan kantor pos Rezim Zionis menjadi target serangan sehingga tidak bisa diakses.

Dalam kelanjutan serangan ini, para hacker meretas 60 situs Israel dan merusaknya. Para hacker juga menyusup ke server 2 perusahaan kecil dan sistem pengawasan sistem perairan tanah pertanian di Tanah Pendudukan. Mereka sukses mendapatkan peta militer kawasan Kissufim dan membagikannya di dunia maya.