Hamas: AS dan Netanyahu Sengaja Ulur Waktu dan Halangi Tercapainya Kesepakatan

Share

POROS PERLAWANAN– Seorang petinggi Hamas menyatakan, kelompoknya telah menyepakati proposal yang diajukan Presiden AS, namun Washington gagal meyakinkan Netanyahu untuk menerimanya.

Diberitakan al-Alam, Usamah Hamdan dalam wawancara dengan al-Jazeera mengatakan bahwa Israel menolak sejumlah poin dalam proposal Joe Biden.

“Pernyataan Netanyahu terkait persetujuan kepada proposal yang sudah di-update berarti bahwa Pemerintah AS gagal meyakinkannya untuk menerima kesepakatan,” kata Hamdan.

“Apa yang dilakukan AS hanya mengulur-ulur waktu agar genosida di Gaza berlanjut.”

“Kami hanya menginginkan eksekusi proposal yang diajukan Biden dan sudah kami setujui sebelum ini.”

“Kami tidak tahu persis soal pengajuan proposal yang sudah di-update. Namun delegasi Israel yang datang ke Doha mengajukan syarat-syarat yang bertentangan dengan proposal yang diajukan.”

“Tiap kesepakatan mesti mengandung 5 isu utama, termasuk penghentian perang, hengkangnya pasukan Israel dari Gaza, dan rekonstruksi Gaza.”

“Para mediator akan memberi tahu Blinken bahwa Hamas tetap memegang komitmennya dan apa yang telah disetujuinya dalam perundingan 2 Juli.”

“Kami siap mengeksekusi janji-janji kami dengan segera. Netanyahu adalah orang yang mencari-cari alasan untuk menghalangi tercapainya kesepakatan.”

“Rezim Zionis menanggapi persetujuan kami terhadap proposal-proposal gencatan senjata yang diajukan dengan cara menghalangi kesepakatan serta membunuh lebih banyak orang di Gaza.”

“Sebelum ini, kami tidak pernah mendengar satu pun pejabat Israel yang mengumumkan persetujuan Rezim Zionis dengan proposal Biden.”

“Netanyahu-lah yang merintangi tercapainya kesepakatan. Dia harus ditekan. Pemerintah AS mesti memaksanya menerima proposal Biden.”

“Pernyataan Netanyahu bahwa pasukan Israel akan bertahan di kawasan Natsarim dan Philadelphia membuktikan bahwa Rezim Zionis ingin melanjutkan perang,” tandas Hamdan,