Harian Israel Ungkap Fakta Mengejutkan: Aslinya, Netanyahu Ciut Nyali di Hadapan Yaman

Share

POROS PERLAWANAN-“Benyamin Netanyahu takut kepada orang-orang Yaman. Andai ia bisa, kali ini pun Netanyahu seperti biasa akan menghindar untuk membalas.”

Dilansir Fars, statemen di atas adalah analisis harian Israel Haaretz terkait respons telat Tel Aviv terhadap serangan-serangan Yaman, yang sudah sejak berbulan-bulan terus menyasar kepentingan-kepentingan Israel.

Harian ini mengingatkan kembali saat keterlibatan Angkatan Bersenjata Yaman dalam Perang Badai al-Aqsa pada 19 Oktober 2023. Saat itu, Yaman menembakkan 4 rudal cruise dan sejumlah drone ke Eilat. Menurut Haaretz, saat itu Netanyahu tidak punya nyali untuk membalas serangan itu dan menyerahkan pembalasannya kepada AS-Inggris. Ini mengubah Israel menjadi “bocah yang dihajar di Timteng dan dikepung lingkaran api.” Seluruh dunia dengan cepat tahu bahwa “Israel tidak mampu melindungi dirinya sendiri.”

Selama 9 bulan terakhir, Angkatan Bersenjata Yaman telah menembakkan 200 rudal dan drone ke arah Israel. Yaman juga menyerang kapal-kapal di laut Merah untuk mempersempit blokade maritim atas Rezim Zionis. Tel Aviv mengakui, Yaman sukses mendatangkan kerugian besar ke sektor perdagangan maritim dan pariwisata Israel.

Dalam artikel berjudul “Netanyahu’s Cowardly Policy of Containment Failed to Deter the Houthis” di Haaretz, analis ekonomi Nehemia Shtrasler menyatakan, jika memungkinkan, Netanyahu kali ini juga enggan membalas Yaman. Namun serangan Yaman kali ini menyasar pusat ekonomi-finansial-teknologi Israel.

“Sebab itu, Si Lemah Netanyahu paham bahwa jika ia tidak membalas kali ini, Tel Aviv akan lumpuh. Ia juga akan kehilangan kursi Perdana Menteri akibat krisis ekonomi yang melanda Israel. Sebab itu, dengan sia-sia ia berusaha memamerkan upaya demi memulihkan ‘citra pria tangguh’ yang sudah runtuh pada 7 Oktober silam,” tulis Shtrasler.