POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, pejabat tinggi Gerakan Perlawanan Hizbullah, Lebanon menegaskan bahwa kelompoknya akan menghujani wilayah pendudukan dengan rudal presisi jika rezim Israel melakukan “tindakan bodoh” terhadap Lebanon.
“Jika musuh Zionis melakukan tindakan bodoh dan melanggar aturan permainan, kami (Hizbullah) akan menghujani entitas tersebut dengan rudal presisi kami,” kata Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah, Sayyid Hashem Safieddine, pada Minggu.
Safieddine membuat pernyataan tersebut saat dia mengawasi latihan militer skala besar yang diadakan oleh pejuang Perlawanan Hizbullah di Lebanon selatan menjelang peringatan 23 tahun pembebasan negara itu dari pendudukan Israel.
Latihan tersebut diadakan di sebuah kamp Perlawanan dekat desa Mleeta di Lebanon selatan, termasuk beberapa latihan yang menyimulasikan serangan Hizbullah terhadap pos-pos Israel dalam pertempuran di masa depan.
Wartawan lokal, regional dan internasional diundang untuk meliput latihan tersebut.
Selama latihan militer, Hizbullah menunjukkan kemampuan tempurnya, sementara para pejuangnya diarak dengan kendaraan segala medan dan sepeda motor.
Para pejuang Perlawanan berhasil merebut tiruan kendaraan militer musuh, yang menunjukkan kehebatan taktis mereka. Mereka juga menunjukkan keterampilan militer yang gagah berani menggunakan senjata ringan dan berat, sambil menyimulasikan serangan terhadap permukiman Israel untuk menangkap tentara rezim.
Beberapa drone juga dikerahkan dan drone bermuatan bahan peledak menargetkan target potensial Israel di tempat latihan.
“Jika musuh pernah berpikir untuk memperluas tindakan agresifnya dan mengubah perimbangan yang telah kita buat dengan darah kita dan melalui perjuangan, pukulan yang tidak mungkin dibalas akan menghujaninya,” kata Safieddine.
Hizbullah berjuang dalam dua perang Israel melawan Lebanon pada 2000 dan 2006, memaksa militer rezim Tel Aviv mundur dengan memalukan dalam kedua peristiwa tersebut.
Gerakan Perlawanan juga bersumpah untuk dengan tegas membela Lebanon jika terjadi perang lain yang dipaksakan oleh Israel.