POROS PERLAWANAN– Situs Inggris, DeclassifiedUK, mengungkap dukungan spionase Pemerintah London selama berlangsungnya agresi Israel ke Gaza.
Diberitakan al-Alam, DeclassifiedUK melaporkan bahwa Kabinet Inggris telah memberikan izin 100 penerbangan spionase di langit Gaza demi memberikan bantuan intelijen kepada Rezim Zionis.
PM Inggris Keir Starmer dikabarkan telah merilis izin lebih dari satu penerbangan spionase per hari sejak ia memegang kekuasaan di negeri monarki itu pada Juli lalu.
Sebelum ini, Pemerintah Inggris berlagak peduli dengan masalah HAM dan menyesatkan opini publik saat “mencabut sebagian izin ekspor senjata ke Tel Aviv dalam beberapa bulan lalu.” Namun di saat bersamaan, Pemerintah London masih memberikan bantuan intelijen untuk Tel Aviv.
Menurut laporan DeclassifiedUK, penerbangan spionase ini dilakukan dari pangkalan udara Inggris di Siprus di bawah pengawasan Starmer.
Selama bvlan Agustus, sedikitnya Angkatan Udara Inggris melakukan 42 penerbangan di atas kawasan Gaza yang telah porak poranda.
Sementara itu, ISNA melaporkan bahwa mantan PM Inggris Boris Johnson mengaku, Benyamin Netanyahu telah menaruh alat penyadap untuk memata-matainya.
“Setelah kunjungan Netanyahu ke Inggris, tim keamanan saya menemukan sebuah alat penyadap di toilet pribadi saya,” tulis Johnson dalam bukunya.
Menurut laporan Politico, Johnson memaparkan detail masalah ini dalam bukunya yang berjudul “Unleashed.” Buku ini akan diterbitkan pada 10 Oktober mendatang.
“Bibi (nama alias Netanyahu) berada di kantor saya beberapa lama. Mungkin peristiwa ini terjadi secara kebetulan. Namun belakangan, setelah lawatannya berakhir, anggota tim keamanan saya menemukan alat penyadap di toilet,” tutur Johnson kepada Telegraph.
Hingga kini, Kedubes Israel mengabaikan permintaan Telegraph untuk memberikan penjelasan terkait masalah ini.
Pada tahun 2019 silam, Politico melaporkan bahwa Pemerintah AS meyakini Israel memasang alat penyadap di dekat Gedung Putih dan tempat-tempat penting lainnya di AS.