Iran: Kami Takkan Biarkan Netanyahu Keluar dari Rawa yang Menjeratnya Saat Ini

Share

POROS PERLAWANAN– Anggata Dewan Penentu Kebijakan Negara Iran Mohsen Rezaei bicara tentang perkembangan terkini Kawasan saat diwawancarai CNN.

Diberitakan al-Alam, saat ditanya bagaimana respons Iran terhadap teror Ismail Haniyeh oleh Israel, Rezaei menjawab,”Iran akan bertindak di waktu dan tempat yang relevan. Kami berhak membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB. Jika tidak direspons, kejahatan Rezim Zionis akan berlanjut. Balasan pasti akan diberikan.”

“Jawaban pertanyaan Anda akan diketahui setelah Iran melakukan pembalasan,” kata Rezaei saat ditanya seperti apa balasan dan seberapa besar kekuatan Iran.

“Problem besar kawasan kami saat ini adalah AS menutup semua jalan politik dan hukum untuk mengendalikan Israel. Kejahatan kemanusiaan terbesar sedang terjadi di Gaza saat ini. Bom yang dijatuhkan di Gaza lebih banyak dari bom-bom era Perang Dunia II. Tiap 30 orang Palestina dijatuhi bom seberat 1 ton. Puluhan ribu orang telah gugur dan terluka.”

Ketika ditanya apa solusi Iran agar balasannya tidak berujung kepada perang besar di Kawasan, Rezaei menjawab,”Kami telah mengkaji dampak-dampak tindakan kami. Netanyahu, yang saat ini terjebak di rawa, tidak akan kami biarkan terbebas dari kondisi tersebut. Tindakan Iran bakal diperhitungkan baik-baik.”

“Kami menyuruh AS untuk menggunakan akalnya. AS harus berpikir kenapa ia dibenci di Timteng? Apa hasil dari invasi ke Irak dan Afghanistan? Apa hasil dukungan tak terbatas untuk Israel? Apa hasil tekanan dan sanksi atas Iran? Mana tujuan yang sudah diraih AS di Kawasan?”

“Hal yang harus dihadapi dan diterima oleh AS adalah mengkaji ulang kebijakan-kebijakannya di Timteng. Kebijakan luar negeri AS untuk Timteng tidak disusun di Washington, tapi di Tel Aviv. Para pejabat Gedung Putih hanya melaksanakannya saja. Israel instruktur dan AS eksekutor. Ini tidak lain adalah kehinaan bagi kekuatan AS.”

Waktu CNN bertanya ancaman Washington kepada Teheran jika Israel diserang, Panglima IRGC di Perang Iran-Irak ini mengatakan,”AS saat ini bukan AS yang dahulu. Mereka terlibat konflik di Ukraina, Taiwan, dan Laut Merah. AS tidak bisa membuka front baru, terutama di hadapan Iran, yang mampu menyakiti AS dan mengenal para panglima AS dengan baik. Sebab itu, AS menghindari konfrontasi dengan Iran. Para serdadu AS juga tidak punya semangat untuk menghadapi Iran. Namun bagaimanapun juga, kami siap dan akan membalas setiap tindakan.”