Iran Punya Satu Jawaban untuk Berbagai Konspirasi Terhadapnya

Share

POROS PERLAWANAN – Siapa pun yang mengikuti kejadian-kejadian di Iran akhir-akhir ini, akan melihat bahwa semuanya berpangkal kepada AS. Dengan memanaskan situasi di Iran, AS berusaha mendapatkan kesempatan untuk memaksa Iran mengalah; sesuatu yang tak bisa diwujudkannya dalam situasi normal.

Dilansir al-Alam, AS kerap menyulut rangkaian peristiwa sekaligus untuk memperkuat tekanan atas Iran, agar Teheran bersikap lebih lunak dalam perundingan nuklir dan program rudalnya.

Berikut ini adalah sebagian rangkaian peristiwa yang digerakkan sekaligus oleh AS di Iran:

– Kerusuhan di Iran dalam 2 bulan terakhir, yang sudah sampai ke tahap terorisme, seperti pembunuhan polisi, penyiksaan para penentang kerusuhan hingga nyaris mati, menutup jalanan, menghalangi aktivitas para pedagang dan pencari nafkah, gangguan terhadap kaum wanita berhijab dan pelajar agama, membakar masjid, bank, tempat-tempat publik, dan kendaraan serta menebar rasa takut di tengah masyarakat.

– Psy war terhadap bangsa Iran dengan partisipasi media-media Barat-Israel-Saudi untuk memanaskan situasi di dalam Iran.

– Menggerakkan semua kelompok teroris, separatis, dan Takfiri dengan memasukkan anasir mereka ke Iran serta menyelundupkan senjata dan bahan peledak untuk mengacaukan keamanan Iran.

– Menjatuhkan lebih banyak sanksi atas Iran dengan dalih “persekusi kebebasan dan pelanggaran HAM”.

– Inggris menuduh Dinas Intelijen Iran berusaha hingga 10 kali untuk menculik warga Inggris atau figur yang bermukim di Britania yang dianggap sebagai ancaman untuk Teheran.

Tuduhan ini dilontarkan di saat para diplomat Iran sendiri menjadi sasaran persekusi di Eropa di depan mata polisi dan publik.

– Presiden Prancis, Emmanuel Macron berkata bahwa Teheran melakukan tindakan bermusuhan kepada Paris lantaran menangkap warganya.

Adapun yang dimaksud Macron adalah warga Prancis yang terbukti melakukan tindak kriminal. Dengan kata lain, orang-orang ini ditangkap saat memprovokasi warga Iran dalam kerusuhan.

– Sebuah kapal tanker diserang drone di perairan Oman. Seorang pejabat Israel langsung menuding Iran sebagai pelakunya.

Sumber-sumber eksklusif al-Alam mengumumkan, serangan ke kapal tanker di Laut Oman adalah proyek kubu pelaku normalisasi Arab-Israel, yang bertujuan menyudutkan Iran dan mengganggu jalannya Piala Dunia 2022 di Qatar. Sumber-sumber al-Alam menyebut serangan ini sebagai “sandiwara Israel”.

Ini adalah sebagian dari rangkaian peristiwa yang digunakan AS untuk menekan Iran. Tujuan finalnya adalah “rangkaian perundingan nuklir”, yang dioperasikan oleh Direktur IAEA, Rafael Grossi mewakili AS dan trio Eropa (Jerman, Prancis, dan Inggris).

Pada Rabu kemarin, Grossi mengumumkan akan melawat ke Iran akhir bulan ini untuk membicarakan masalah “dampak uranium yang terlacak di situs-situs nuklir Iran yang tidak dipublikasikan”. Iran sudah membahas masalah ini dengan IAEA sebelum ini dan menyatakannya sudah rampung. Namun Grossi akan mengungkitnya kembali kapan pun ia mendapat perintah.

AS dan Trio Eropa mengumumkan telah menyerahkan draf resolusi IAEA yang berisi kecaman terhadap “keengganan Iran bekerja sama dengan PBB soal bahan-bahan nuklir di situs-situs yang tidak dipublikasikan”.

Patut diperhatikan bahwa semua peristiwa, tudingan, dan serangan ini terjadi dalam tempo 24 jam. Ini menunjukkan besarnya tekanan Barat, terutama AS, dan rezim-rezim Arab serta Israel terhadap Iran.

Menanggapi semua tekanan ini, Kepala Badan Energi Nuklir Iran, Mohammad Eslami menyatakan bahwa kebijakan Tekanan Maksimum dan tudingan kepada Iran sudah menjadi candu bagi Arogansi Dunia dan Rezim Zionis.

“Mereka sendiri tahu bahwa resolusi yang dipersiapkan tidak benar dan ditolak mentah-mentah oleh Republik Islam Iran,” kata Eslami.

Jawaban Eslami adalah jawaban Iran untuk semua kejadian di atas. Baik AS atau kekuatan lain di dunia tidak akan bisa memaksa Iran mengalah secara tidak logis. Pengalaman sejarah membuktikan, tiap pemerintahan yang didukung rakyat, seperti Iran, tidak pernah merasa takut dan gentar.