Jajak Pendapat Internal Ungkap Skandal Pelecehan dan Kejahatan Seksual para Perwira CIA

Share

POROS PERLAWANAN– Berdasarkan jajak pendapat internal CIA yang dipublikasikan CNN, sekitar sepertiga pegawai CIA mengakui bahwa mereka sedikitnya mengalami satu kali pelecehan seksual di lingkungan kerja atau saat bertugas.

Diberitakan Fars, perwira senior CIA Maura Burns dalam wawancara dengan CNN mengatakan,”Kita tidak berada di tempat yang seharusnya. Tidak butuh jajak pendapat agar saya mendapat informasi tentang ini.”

Laporan menyebutkan, seorang perwira CIA, yang akhir-akhir ini masih berada di Eropa dan bekerja untuk lembaga ini, secara sengaja telah menularkan penyakit kepada sedikitnya 5 wanita. Namun CIA telah memecat seorang perwira lain, yang mengancam seorang pegawai wanita dengan senjata untuk melakukan hubungan seks.

Pada bulan lalu, Pengadilan Federal di Virginia telah menjatuhkan hukuman 30 tahun penjara kepada seorang mantan perwira CIA, Brian Jefferey Raymond. Dia didakwa melakukan berbagai kejahatan seksual dan kejahatan lainnya.

Raymond mengakui telah memerkosa 4 wanita, melakukan pelecehan seksual kepada 6 wanita, dan mengambil foto tak senonoh dari 28 korban wanita di berbagai negara Amerika Latin selama lebih dari satu dekade.

Untuk menyelidiki skandal ini, Burns mengatakan bahwa CIA telah membuka biro pencegahan pelecehan seksual yang disingkat dengan SHARP (Sexual Harassment/Assault Response and Prevention).

Meski begitu, berdasarkan pengaduan salah seorang korban bernama Daniella Sparks pada Juni lalu, CIA menyuruhnya untuk berbohong kepada polisi terkait hubungannya dengan pelaku, atau tidak menjelaskan fakta bahwa ia dilecehkan saat berada di kantor CIA.

Sparks mengatakan, ia diberi tahu bahwa jika tidak menuruti perintah tersebut, ia akan dikriminalisasi atas tuduhan menyalahgunakan informasi rahasia.