Kamera Mata-mata Ditemukan di Tenda-tenda Pengungsi Gaza, Bagaimana Cara Israel Menaruhnya?

Share

POROS PERLAWANAN– Perlawanan Palestina di Gaza mengabarkan ditemukannya perangkat spionase dalam bentuk batu dan benda-benda lain. Ini merupakan metode baru Rezim Zionis untuk memata-matai dan melacak para pejuang Perlawanan.

Diberitakan al-Alam, situs al-Haris yang berafiliasi kepada Perlawanan Palestina melaporkan, perangkat spionase Israel itu dipasang di antara tenda-tenda para pengungsi Palestina, terutama di kamp-kamp pengungsi di selatan Gaza.

Perangkat-perangkat tersebut ditempatkan oleh quadkopter saat para pengungsi sedang beristirahat dan kondisi dalam keadaan lengang.

Israel memasang mikrofon, baterai, atau SIM Card dalam berbagai benda dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bisa dikenali. Setelah itu, Israel bisa menyalakan atau mematikannya dari tempat mana pun di dunia serta melakukan penyadapan.

Unit 8200 di Israel bertanggung untuk misi spionase, pemecahan kode, dan perang elektronik.

Sementara itu, seorang petinggi Hamas, Usamah Hamdan dalam wawancara dengan al-Mayadeen menyatakan,”Tatanan internasional memerlukan perbaikan, sebab ia sudah kehilangan kemampuannya. Orang-orang yang melumpuhkan tatanan ini harus tahu bahwa tatanan tersebut di ambang keruntuhan.”

“Netanyahu berusaha membuat dunia melupakan apa yang terjadi di Gaza. Perluasan serangan ke Lebanon menunjukkan Rezim Zionis adalah penjahat. Kita berada dalam sebuah perang. Jumlah syuhada dan korban luka di Lebanon akibat serangan Israel membuktikan bahwa musuhnya sama.”

Hamdan menegaskan, mereka yang menyangka bahwa normalisasi dengan Israel adalah solusi, pada akhirnya akan membayar mahal. Ia menyebut AS bertanggung jawab atas terjadinya perang besar di Kawasan.

“Saya menyampaikan salam kepada para pejuang Perlawanan Lebanon. Saya katakan bahwa Gaza akan menang berkat dukungan dan sokongan mereka. Rezim Zionis berusaha memengaruhi semangat Perlawanan Lebanon dan rakyatnya, serta berupaya menghindar dari komitmennya di hadapan masyarakat internasional.”

“Saya tidak berpikir bahwa Perlawanan Lebanon dikejutkan oleh serangan Israel. Kami juga tidak dibuat terkejut. AS adalah sekutu dalam kejahatan Israel, namun di saat bersamaan mengeklaim berusaha mewujudkan kedamaian dan stabilitas.”

Hamdan mengingatkan bahwa tanpa dukungan AS, Rezim Pendudukan tidak bakal bertahan lama menghadapi Perlawanan Palestina dan Lebanon.