Kataib Hizbullah: AS Tak Menyangka Poros Perlawanan Tetap Eksis Pasca Teror Syahid Soleimani

Share

POROS PERLAWANAN – Jubir Kataib Hizbullah, Jaafar al-Husaini mengatakan AS sama sekali tidak menduga bahwa perlawanan terhadapnya akan terus berlanjut usai diterornya Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis.

“Serangan-serangan AS terhadap al-Hashd al-Shaabi berawal setelah proyek ISIS yang didukung AS digagalkan oleh al-Shaabi,” kata al-Husaini kepada Shabirin News.

Al-Husaini menyebut pangkalan AS al-Tanf di kawasan perbatasan Suriah sebagai kamuflase keamanan AS untuk menutupi pergerakan ISIS dan penyusupan mereka dari Suriah ke wilayah Irak.

“Keberadaan al-Hashd al-Shaabi di sekitar Kedubes AS di Baghdad, usai serangan AS ke pangkalan Kataib Hizbullah di Provinsi al-Anbar, merupakan penghinaan besar bagi Washington,” imbuhnya.

Terkait mundurnya Tentara AS dari sejumlah pangkalan mereka di Irak, al-Husaini mengatakan, ”Tentara Penjajah tidak meninggalkan Irak atas kehendak sendiri, namun karena tekanan-tekanan hantaman Poros Perlawanan.”

“Sebelum ini, AS menyangka bahwa proyek Poros Perlawanan akan berakhir dengan teror atas Syahid Soleimani dan Abu Muhandis,” lanjutnya.

Ia menandaskan, intervensi AS-lah yang menyebabkan tertundanya pembebasan sejumlah kawasan di Irak dari cengkeraman ISIS.

Di lain pihak, Staf Humas al-Hashd al-Shaabi di utara Irak, Ali al-Husaini mengabarkan bahwa Provinsi Kirkuk telah steril dari anggota asing ISIS.

Kepada al-Maalomah, al-Husaini mengatakan bahwa sejak Tentara AS angkat kaki dari Kirkuk, keamanan dan stabilitas meningkat secara signifikan hingga 95 persen. Di lain pihak, di mana pun ada Tentara AS, maka problem keamanan pun akan muncul di daerah itu.

“Setelah Tentara AS angkat kaki, para teroris asing ISIS juga bersembunyi. Dalam beberapa bulan terakhir, tidak ada jejak dari mereka saat sejumlah operasi sterilisasi dilancarkan. Ini menunjukkan pengaruh positif keluarnya Tentara AS pada situasi keamanan Irak,” imbuhnya.

Menurutnya, setelah keluarnya Tentara AS, level keamanan bukan hanya meningkat di Kirkuk saja, tapi juga di Provinsi Salahudin.

Al-Hashd al-Shaabi kerap menyebut AS sebagai biang keladi ketidakamanan di Irak. Anggota Kantor Politik Ashaib Ahl a-Haq, Mahmud al-Rabii pada hari Senin lalu juga menyatakan, serangan roket ke Kedubes AS di Zona Hijau Baghdad adalah pekerjaan orang-orang AS sendiri.