Kedubes Iran di London: Narasi Pengiriman Rudal Iran ke Rusia adalah ‘Kisah Petualangan yang Dibuat-buat’

Share

POROS PERLAWANAN– Kedubes Iran di Inggris merespons laporan Sky News tentang pengiriman rudal Iran ke Rusia dengan kapal.

Dilansir ISNA, laporan Sky News itu hanya berasaskan sebuah foto satelit sebuah kapal.

“Tidak ada foto rudal, juga tak ada bukti pemuatan atau pembongkaran rudal, bahkan juga tidak disebutkan tujuan muatan rudal tersebut. Hanya dengan menggunakan foto sebuah kapal di pelabuhan, mereka mengeklaim bahwa Iran mengirim rudal ke Rusia. Laporan ini tidak disusun sesuai sikap profesionalisme media, bahkan hanya sebuah kisah petualangan yang dibuat-buat,” tegas Kedubes Iran.

Sementara itu, dalam rapat Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat 13 September kemarin, Wakil Rusia Vassily Nebenzia menyatakan bahwa sejak beberapa bulan lalu, Barat telah memulai narasi tentang penggunaan senjata jarak jauh untuk menargetkan Rusia.

“Sebagai alasan untuk tindakan ini, Barat menggulirkan narasi menyimpang tentang pengiriman rudal-rudal balistik Iran (ke Rusia),” kata Nebenzia.

Rapat tersebut diadakan Dewan Keamanan atas permintaan Rusia dan fokus kepada suplai senjata Barat untuk Kiev.

Dalam rapat itu, Nebenzia memperingatkan bahwa jika negara-negara anggota NATO mencabut pembatasan serangan ke Rusia dengan senjata jarak jauh, berarti mereka terlibat perang langsung melawan Rusia.

“Jika keputusan pencabutan pembatasan benar-benar diambil, ini berarti bahwa negara-negara anggota NATO mulai saat ini terlibat dalam perang langsung melawan Rusia. Dalam kondisi ini, kami juga akan mengambil sejumlah keputusan dalam masalah ini, yang konsekuensinya harus ditanggung para musuh Rusia di Barat,” kata Nebenzia.

Ia menambahkan, AS berusaha melempar kesalahan ke pundak pihak-pihak lain. Namun Washington tidak akan berhasil melakukannya lantaran “adanya informasi dari satelit-satelit AS dan Uni Eropa.”