Ketegangan Meningkat, Pasukan Rusia Hadang Konvoi Militer AS di Timur Laut Suriah

Share

POROS PERLAWANAN – Unit-unit polisi militer Rusia di provinsi Hasakah, timur laut Suriah, dilaporkan telah mencegah konvoi AS untuk memasuki kota strategis Qamshili, di tengah ketegangan yang meningkat antara kedua pihak atas kebebasan bergerak di wilayah tersebut.

Seperti dikutip dari Press TV, Kantor berita Sputnik Rusia melaporkan bahwa pada hari Sabtu, pasukan Rusia memblokir jalan utama desa Tannuriyah, yang terletak 10 kilometer di timur Qamishli, dan tidak mengizinkan pasukan Amerika melanjutkan perjalanan mereka menuju kota.

Laporan itu menambahkan bahwa setidaknya delapan kendaraan lapis baja Rusia menghentikan patroli Amerika selama beberapa jam, sebagai tindakan balasan terhadap Militer AS yang menghadang konvoi Rusia ketika hendak menuju kota Qahtaniyah pada Januari lalu.

Sputnik mencatat bahwa pasukan AS dikawal oleh sebuah mobil pickup milik kelompok yang disebut sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Selama beberapa bulan terakhir, penduduk setempat, dalam koordinasi dengan pasukan Pemerintah, telah mencegah pasukan AS melewati wilayah mereka di provinsi Hasakah.

Sejak akhir Oktober 2019, AS telah kembali mengirimkan pasukan ke ladang minyak yang dikuasai pasukan Kurdi di Suriah timur, berkebalikan dengan perintah Presiden Donald Trump sebelumnya untuk menarik semua pasukan dari Suriah.

Pentagon mengklaim langkah itu bertujuan untuk “melindungi” ladang minyak dan fasilitas lain dari kemungkinan serangan oleh kelompok teroris Daesh Takfiri. Klaim itu muncul meskipun Trump sebelumnya menyatakan Washington datang ke Suriah memang untuk mencari kepentingan ekonomi dengan mengendalikan ladang minyak.

Suriah, yang tidak mengizinkan kehadiran militer Amerika di wilayahnya, telah mengutuk AS, dengan mengatakan bahwa Washington “menjarah” minyak negara itu.