Klaim Status ‘Pelindung Kedaulatan Irak’, Dusta Paling Memalukan yang Dipertontonkan Barat

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelum kunjungan ke Irak mengklaim, dia akan mengajukan proposal “untuk mendukung kedaulatan Irak”.

Ini adalah salah satu dusta paling memalukan Barat, yang sebelum ini dilontarkan oleh AS, yaitu “dukungan terhadap kedaulatan Irak dan penentangan terhadap segala intervensi asing dalam urusan internal Baghdad”.

Para presiden AS, seperti Bush, Obama, dan Trump selalu mengatakan kebohongan ini sejak dahulu. Media-media Barat mempropagandakannya begitu rupa, sehingga sebagian orang awam di Irak memercayainya.

Dusta ini ibarat hadiah untuk kelompok takfiri, Baath, dan rezim kolot di Kawasan seperti Saudi, agar mereka bisa melanjutkan kejahatan di Irak.

Macron, AS, dan Barat selalu bicara soal perlindungan kedaulatan Irak dan penentangan intervensi asing. Mereka lupa bahwa AS, Barat, dan rezim-rezim Arab-lah yang mengagresi Irak, serta mencampuri masalah politik, ekonomi, keamanan, militer, bahkan sosial negara tersebut.

Mereka lupa bahwa sindikat-sindikat Zionis-lah yang meneror para ilmuwan Irak; bahwa kelompok takfiri Wahabi-lah yang meledakkan bom bunuh diri di jalanan, rumah sakit, sekolah, dan tempat penitipan anak-anak Irak. Merekalah yang melanggar kedaulatan Irak, serta membagi-baginya berdasarkan klasifikasi sektarian dan ras.

Mereka lupa bahwa korporasi-korporasi AS yang menghancurkan industri dan pertanian Irak, selain merampas sumber-sumber kekayaan alamnya. Kini, dengan dusta yang diulang Macron, mereka hendak menargetkan para pelindung sejati kedaulatan Irak, yaitu al-Hashd al-Shaabi. Mereka bermaksud menjadikan Irak, seperti UEA, Bahrain, Saudi, sebagai tempat hiburan para agresor dan serigala-serigala Zionis.

AS merampok minyak dan kekayaan Irak tiap hari. Tapi Trump malah berkoar soal pentingnya menjaga kedaulatan Irak. Jika memang Irak memiliki kedaulatan, bisakah AS menjarah kekayaan negara ini? AS dan Barat tahu benar bahwa jika Irak memiliki kedaulatan dan kemerdekaan sejati, segala konspirasi mereka tak akan terwujud.

Oleh karena itu, mereka bersama Saudi, rezim kolot di Kawasan, dan Rezim Zionis menjadikan al-Hashd al-Shaabi sebagai sasaran. Mereka tahu bahwa kelompok ini adalah penjamin kedaulatan Irak dan penghalang intervensi asing.

Sebelum mengajukan “proposal perlindungan kedaulatan Irak”, semestinya Macron meminta agar Trump tidak lagi melanggar kedaulatan Baghdad, serta menuntutnya untuk melaksanakan keputusan Parlemen Irak terkait pengusiran tentara asing, termasuk serdadu militer AS dari negara tersebut.