Macron Marahi Jurnalis Prancis yang Salah Kesankan Posisi Hizbullah Seolah Lemah

Share

POROS PERLAWANAN – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam seorang jurnalis Le Figaro, lantaran memberitakan “versi tidak benar” dari pertemuannya dengan Muhammad Raad, Ketua Fraksi al-Wafa (yang berafiliasi kepada Hizbullah).

Dikutip Fars dari al-Mayadeen, televisi Prancis pada hari Rabu 2 September memublikasikan video yang menunjukkan Macron tengah memarahi Georges Malbrunot.

“Di tengah situasi sensitif Lebanon dan yang sudah Anda ketahui tentang negara ini, apa yang Anda lakukan tidak bertanggung jawab, tidak profesional, dan hina,” kata Macron kepada Malbrunot.

Ia mengatakan, Malbrunot dan Le Figaro telah menyampaikan “informasi keliru” kepada audiens.

Meski demikian, al-Mayadeen dan media-media lain tidak menjelaskan bagian mana dari liputan Le Figaro yang dianggap keliru oleh Presiden Prancis.

Baru-baru ini, pasca lawatan pertama Macron ke Lebanon usai tragedi Beirut, Malbrunot mengklaim bahwa Presiden Prancis mengucapkan kata-kata pedas terhadap Hizbullah, saat ia bertemu Raad selama 8 menit.

Malbrunot, yang menyertai Macron dalam lawatan itu, mengklaim bahwa pertemuan itu dilakukan “atas permohonan Hizbullah”.

“Kami ingin mengubah Lebanon bersama kalian (Hizbullah). Tapi kalian harus membuktikan bahwa kalian orang Lebanon. Sebab kami semua tahu bahwa kalian ‘menjalankan skenario Iran.’ Kami mengetahui sejarah dan identitas kalian. Tapi apakah kalian memang orang Lebanon? Ya atau tidak? Apakah kalian membantu rakyat Lebanon? Tinggalkan Suriah dan Yaman, lalu kembalilah ke Tanah Air (Lebanon) untuk membentuk pemerintahan baru,” kata Macron, menurut versi Malbrunot.

Begitu kabar ini dipublikasikan, Kantor Muhammad Raad membantahnya dengan keras dan menyatakan statemen itu tidak benar. Fraksi al-Wafa menegaskan, publikasi “statemen positif” yang didengarnya dari Macron adalah hak fraksi ini. Kantor Raad menyatakan bahwa barometer statemen adalah yang dirilis Sekretariat, bukan klaim dari jurnalis.