Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Dukungan untuk Palestina

Share

POROS PERLAWANAN – Dikutip al-Alam dari Shehab News, Majelis Umum PBB pada Rabu malam 29 November lalu mengesahkan sebuah resolusi tentang penyelenggaraan peringatan pendudukan Palestina, atau yang dikenal dengan Yaum al-Nakba. Resolusi ini disahkan di tengah penentangan AS, Inggris, dan Rezim Zionis.

Resolusi ini menekankan pentingnya mengadakan rapat tingkat tinggi untuk menyelenggarakan peringatan ke-75 pendudukan Palestina.

Dalam pemungutan suara ini, 90 negara dunia, termasuk mayoritas negara Arab dan Islam telah menyetujui resolusi tersebut. Sementara 30 negara, termasuk AS, Inggris, Jerman, Italia, Kanada, dan Australia menolaknya. Sejumlah 48 negara lain menyatakan abstain. Dengan perolehan suara ini, Majelis Umum PBB pun mengesahkan resolusi tersebut.

Yaum al-Nakba (14 Mei 1948) adalah hari paling kelam dalam sejarah Palestina. Hari itu adalah hari pembentukan Rezim Zionis di Tanah Pendudukan, yang terwujud dengan pembunuhan ribuan orang dan pengusiran ratusan ribu warga Palestina.

Sementara itu, sumber-sumber berita Israel mengabarkan terjadinya sebuah ledakan di dekat restoran di timur Tel Aviv pada Kamis malam 1 Desember.

Kanal 12 Israel mengabarkan, sebuah paket berisi bom meledak di distrik Or Yehuda. Polisi Israel dilaporkan segera menuju ke tempat kejadian.

Di saat yang sama, Kanal 12 mengklaim bahwa belum ada laporan tentang jumlah korban luka. Namun penyelidikan tentang hal ini masih terus dilakukan.

Media-media Israel mengklaim, ledakan ini adalah sebuah peristiwa kriminal biasa. Belum ada detail lebih rinci tentang kerugian akibat ledakan tersebut.

Beberapa waktu lalu, 2 ledakan juga terjadi di Quds. Radio Tentara Israel memberitakan terjadinya ledakan di sebuah halte bis di barat Quds (Yerusalem). Ledakan itu telah menewaskan satu orang dan melukai 19 orang lainnya.

Media-media Ibrani juga memberitakan terjadinya ledakan kedua di jalan Ramut di barat Quds, yang dikabarkan melukai 3 orang Zionis.

Media-media Zionis menyatakan bahwa 2 ledakan ini sudah direncanakan dan dieksekusi dengan koordinasi sejumlah pihak, sebab tidak mungkin operasi ini dilakukan sendirian oleh satu orang.