Media Ibrani Bongkar ‘Kelalaian Memalukan’ Angkatan Udara Israel pada 7 Oktober

Share

POROS PERLAWANAN– Dilansir ISNA, Brigade al-Qassam memulai Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 silam. Dalam operasi tersebut, sayap militer Hamas itu melancarkan serangan ke pangkalan-pangkalan militer Israel di sekitar Gaza, yang merupakan balasan atas kejahatan Rezim Zionis terhadap rakyat Palestina dan hal-hal sakral mereka, terutama Masjid Aqsa.

Sebagian Otoritas Israel meyakini, apa yang terjadi pada hari itu menunjukkan kegagalan terbesar intelijen-militer Rezim Zionis. Kegagalan itu merupakan tamparan besar ke wajah Israel dan Militernya.

Pada Selasa 10 September kemarin, Badan Radio-Televisi Israel memublikasikan hasil penelitian tentang peristiwa 7 Oktober. Badan Radio-Televisi ini menyatakan, pihaknya juga bersandar kepada penelitian internal yang dilakukan Angkatan Udara Israel.

Laporan ini menyebutkan, para komandan Angkatan Udara di pangkalan Kemenhan di Tel Aviv gagal “memberikan ilustrasi kondisi saat itu.” Sepanjang berlangsungnya operasi Hamas, para komandan ini “tidak lebih tahu soal situasi daripada seorang warga sipil yang duduk di rumahnya.”

“Angkatan Udara Israel pada 7 Oktober berada dalam level kesiagaan terendahnya. Hanya 2 helikopter dan 2 pesawat yang siap mengangkasa,” lapor Badan Radio-Televisi Israel.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum Operasi Badai al-Aqsa, sebuah drone Isarel terbang sepanjang malam di langit Gaza. Namun tak seorang pun menyadari kebenaran tentang “kejadian-kejadian tak lazim yang berlangsung di dalam Gaza.” Jet-jet Israel memang mengangkasa setelah itu, tapi hanya untuk melindungi sumber-sumber strategis. Hingga beberapa jam, jet-jet itu masih belum sampai ke kawasan dekat Gaza tempat pertempuran tengah berkecamuk. Serangan udara pertama yang dilancarkan jet-jet Israel terhadap al-Qassam dan faksi-faksi Perlawanan Palestina dilakukan pada pukul 07.15 pagi (05.15 Greenwich), padahal operasi Hamas dimulai sejak dini hari.

Berdasarkan laporan tersebut, Angkatan Udara Israel mulai membombardir lubang-lubang yang dibuat Brigade al-Qassam di tembok-tembok perbatasan yang dilewati ratusan pejuang Palestina. Hamas disebut memiliki banyak informasi terkait pangkalan-pangkalan udara Israel, termasuk landasan pendaratan pesawat.

Badan Radio-Televisi Israel menyatakan, Rezim Zionis gagal melindungi informasi rahasia dan menjaga keamanan berbagai pangkalan militernya.