Media Ibrani: Hizbullah Ibarat Petinju Profesional yang Bikin Israel Babak Belur

Share

POROS PERLAWANAN– Harian Maariv dalam laporannya menyatakan, Hizbullah bukan hanya tidak menyerah di hadapan serangan Israel, tapi justru terus menantang dan menyusahkan Militer Israel.

“Dalam beberapa pekan terakhir, Militer Israel mendapatkan sejumlah capaian dalam perang melawan Hizbullah di Lebanon dan Suriah,”klaim Maariv, dilansir Fars.

“Meski Hizbullah mendapatkan pukulan-pukulan telak, namun ia seperti petinju profesional yang tidak tersungkur di ring tinju. Hizbullah tidak membiarkan Amos Hochstein (Utusan AS di Lebanon) menghitung mundur.”

Menurut Maariv, Hizbullah terus menantang Militer Israel dengan menembakkan sejumlah besar rudal pada akhir pekan ini ke berbagai kota di Tanah Pendudukan.

“Serangan rudal termutakhir Hizbullah menyebabkan tempat tinggal 100 ribu pemukim lsrael lain ditambahkan ke daftar target Hizbullah,” tulis Maariv.

“Sekjen Hizbullah memahami benar dampak rudal-rudal yang ditembakkan Hizbullah. Ia tidak sembarangan memilih waktu penembakan 55 rudal ke Safad, Ras Naqura, dan Hatzor pada pukul 08.30 dan 09.00. Sebagian besar penduduk kota-kota tersebut adalah Yahudi yang taat beribadah. Mayoritas mereka sedang menuju atau berada di sinagog pada jam-jam tersebut.”

Wali Kota Safad pada hari Minggu kemarin memperingatkan jatuhnya kota tersebut lantaran terus digempur rudal Hizbullah.

“Safad tengah runtuh karena menjadi salah satu target utama serangan Hizbullah,” katanya.

“Kondisi normal di kota ini berubah menjadi kondisi darurat permanen. Kabinet harus memikirkan cara mengatasi kondisi ini.”

Di pihak lain, Wasekjen Hizbullah Naim Qasim menanggapi ancaman Otoritas Rezim Zionis. Ia menegaskan bahwa front dukungan untuk Gaza tetap berlanjut, bahkan akan terus meningkat.

“Kepulangan para pemukim Israel baru akan terwujud ketika perang atas Gaza dihentikan. Bahwa Israel mengancam kami untuk melancarkan perang, sama sekali tidak membuat kami gentar,” tandas Qasim.

“Ancaman ini tidak akan membuat kami merevisi sikap kami. Kami tidak punya rencana untuk memulai perang. Namun kami akan menghadapinya jika Israel memulai perang. Perang ini pasti akan membawa kerugian besar bagi kedua belah pihak.”

“Jika Israel menyangka serangan ke Lebanon bisa memulangkan seratus ribu pengungsi Zionis, mulai dari sekarang saya katakan kepada kalian untuk mempersiapkan seratus ribu pengungsi lain lagi.”