Media-media Zionis: Assad Menang

Share

POROS PERLAWANAN – Media-media Rezim Zionis pada Jumat malam 19 Mei me-repost secara luas foto-foto Presiden Suriah, Bashar Assad yang berjabat tangan dengan Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman di Jeddah. Mereka menulis, ”Ini adalah kemenangan Assad dan Suriah”.

Dikutip Fars dari al-Mayadeen, media-media Israel dalam laporan mereka menegaskan bahwa “lebih tepat kita katakan bahwa Liga Arab yang kembali ke Suriah, bukan sebaliknya”.

“Harus kita benarkan bahwa apa yang tengah terjadi adalah ‘kemenangan besar untuk Suriah dan Pemimpin tanpa lawannya’. Kini satu-satunya hal yang tersisa adalah mengembalikan hubungan dengan Turki seperti semula”, demikian disebutkan dalam laporan media-media Ibrani.

Analis masalah Arab di stasiun televisi KAN, Roi Kais memublikasikan foto Bin Salman yang menjabat tangan dan memeluk Assad sebelum KTT Liga Arab di Jeddah. Ia menulis, ”Ilustrasi kemenangan Assad”.

Jurnalis Israel, Eldad Beck juga merespons peristiwa ini dan menulis, ”Dengan kembalinya Suriah ke Liga Arab, Musim Semi Arab telah berakhir secara resmi. Dunia Arab seperti biasanya akan menjadikan isu Palestina sebagai puncak kekhawatiran mereka”.

Majalah terbitan Amerika, Newsweek menyebut kembalinya Damaskus ke tengah negara-negara Arab sebagai “kekalahan terbesar Washington dalam perang melawan Suriah”.

“Pesan penting dari kepulangan ini adalah keharusan mengakhiri keberadaan militer dan mencabut sanksi-sanksi Amerika atas Suriah”, tulis Newsweek.

Kegiatan KTT Liga Arab ke-32 dilangsungkan di kota Jeddah dan dihadiri Suriah yang sempat absen selama 12 tahun. Sebelum dimulainya acara, Bin Salman secara resmi menyambut hangat Presiden Suriah.

Assad dalam pidatonya di KTT Jeddah mengatakan, ”Kita berada di hadapan peluang bersejarah untuk menata kembali mekanisme Rumah Arab dengan intervensi paling minimum dari pihak asing. Rekonsiliasi-rekonsiliasi yang terwujud adalah kesempatan historis untuk menangani kembali urusan-urusan kita tanpa campur tangan asing. Dunia harus menyerahkan isu-isu domestik kepada rakyat kita sendiri. Kita menolak segala bentuk intervensi asing.”