Menhan Iran Seru Negara-negara Islam Usir Dubes-dubes Israel

Share

POROS PERLAWANAN– Saat menjenguk para korban yang terluka akibat teror pager di Lebanon, Menhan Iran Aziz Nasirzadeh mengutuk kejahatan yang dilakukan Rezim Zionis di Gaza dan Lebanon.

“Salah besar jika orang-orang Zionis menyangka bisa menghancurkan Perlawanan dengan aksi-aksi teror mereka. Semangat Perlawanan telah membawakan kekalahan untuk Rezim Zionis. Konsep jihad dan perlawanan tidak akan lenyap dengan bom dan pembantaian massal,” tegas Nasirzadeh, al-Alam melaporkan.

Nasirzadeh diberi tahu tentang proses pengobatan para korban luka yang dirawat di Iran tersebut. Ia mengharapkan agar mereka segera mendapatkan kesembuhan dan berkata,”Proses pengobatan para korban ini berjalan dengan baik. Proses perawatan akan berlanjut hingga mereka pulih sepenuhnya.”

Menhan Iran menyatakan, pemikiran perlawanan dan keteguhan menghadapi kaum zalim berasal dari ajaran Islam dan Alquran. “Berdasarkan janji Allah dalam Alquran, kita harus melawan kezaliman dan orang zalim, termasuk Rezim Zionis. Gerakan ini akan berlanjut hingga Rezim ini musnah total,” kata Nasirzadeh.

Menurutnya, perilaku tidak manusiawi yang terjadi di Gaza hanya bisa dilakukan oleh Rezim Zionis dengan dukungan AS dan Eropa. “Orang-orang terhenyak bagaimana tatanan dunia yang selalu diocehkan Barat bisa berujung kepada genosida dan serangan terhadap warga sipil semacam ini.”

Nasirzadeh berpendapat, penting bagi negara-negara Muslim dan bangsa-bangsa merdeka di dunia untuk mengambil tindakan preventif di hadapan kejahatan Rezim Zionis.

“Negara-negara Islam jangan hanya merasa cukup dengan mengutuk kejahatan ini. Mereka harus memutus hubungan politik dan ekonomi serta mengusir para Dubes Israel. Mereka harus menekan Rezim ini untuk menghentikan genosida dan berupaya untuk melenyapkan Israel,” tandas Nasirzadeh.

Terkait digunakannya sarana komunikasi untuk aksi teror oleh Israel, ia mengatakan,”Tindakan semacam ini mengacaukan aturan perdagangan antarnegara. Sebab aturannya adalah perusahaan-perusahaan dagang dan pembuat alat komunikasi mesti memproduksi alat-alat ini sedemikian rupa agar tidak membahayakan konsumen, bukan malah alat-alat itu diubah menjadi bom dan sarana teror.”