[Video] Menjelma Gerakan Global, Gelombang Protes Anti-Rasisme Warga Amerika Menyebar Hingga Kanada dan Eropa

Share

POROS PERLAWANAN – Protes anti-rasisme menyebar hingga ke luar perbatasan Amerika Serikat. Para demonstran berkumpul dalam aksi “Black Lives Matter” di beberapa negara termasuk Kanada, Inggris, Jerman dan Denmark, CGTN melaporkan.

Protes yang dipicu oleh pembunuhan George Floyd kini telah menjadi gerakan global anti rasisme.

Seorang perwira polisi terlihat dalam rekaman video amatir menekan lututnya di leher George Floyd, seorang lelaki Afro-Amerika yang tidak bersenjata, selama beberapa menit, ia diborgol dan dijepit ke tanah. Pria 46 tahun itu kemudian meninggal, memicu protes nasional di negara itu.

Sejauh ini, protes telah meletus di setidaknya 30 kota di AS. Sebanyak 25 kota di 16 negara bagian AS memberlakukan jam malam.

Saat protes memasuki hari kelima di AS, gerakan tersebut kini menyebar ke negara lain.

Minggu 31 Mei, pengunjuk rasa berkumpul di Trafalgar Square London untuk mengambil bagian dalam demonstrasi menentang kematian Floyd akibat kebiadaban polisi Minneapolis, Derek Chauvin.

Pada hari yang sama, sekumpulan massa juga dilaporkan berkumpul di Berlin Jerman dan Kopenhagen Denmark untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap demonstrasi “Black Lives Matter”.

Ketika orang-orang marah dengan kematian Floyd, kasus seorang wanita kulit hitam di Kanada juga menjadi perhatian luas di negara itu, memicu ribuan orang turun ke jalan untuk mengecam rasisme.

Pada hari Sabtu, sebuah aksi unjuk rasa diadakan di Toronto, Kanada, setelah kematian Regis Korchinski-Paquet, yang jatuh dari sebuah gedung apartemen.

Pawai, yang diselenggarakan oleh kelompok yang disebut “Not Another Black Life”, diselenggarakan dengan damai mengikuti rute melalui jalan-jalan besar dan berakhir di markas polisi di pusat kota.

Para pengunjuk rasa, yang meneriakkan “keadilan bagi Regis,” “lenyapkan polisi,” “tidak ada keadilan, tidak ada perdamaian,” menuntut jawaban atas kematian Korchinski-Paquet yang mencurigakan.

Kasus kematian tersebut memicu perhatian luas setelah orang tua korban, mengklaim di media sosial bahwa Korchinski-Paquet jatuh karena didorong oleh polisi.

Belum jelas apakah ada yang menjadi saksi mata dari kejadian tersebut, karena tidak ada keluarga korban yang berada di apartemen pada saat kejadian.

Polisi setempat telah meluncurkan unit investigasi khusus untuk menyelidiki kasus ini dan meminta siapa pun yang memiliki informasi tentang tuduhan ini untuk menghubungi mereka.