Merasa Dikhianati, Pendukung Fanatik Trump Siap Bersaksi Melawannya di Senat

Share

POROS PERLAWANAN – Salah seorang pendukung Donald Trump, sekaligus pelaku penyerangan ke Kongres AS, Jacob Anthony Chansley mengaku siap untuk bersaksi dalam sidang interpelasi Trump di Senat.

Dikutip Fars dari Associated Press, pengacara Chansley, Albert Watkins menyatakan bahwa dahulu kliennya adalah pendukung fanatik Trump. Namun setelah mantan Presiden AS di hari-hari terakhir jabatannya itu menolak memberikan grasi kepada Chansley dan pelaku penyerangan ke Capitol Hill, kliennya merasa ia telah dikhianati.

Watkins belum bicara dengan senator mana pun terkait masalah ini. Namun ia meyakini bahwa penting bagi para senator untuk menyimak pengakuan orang-orang yang diprovokasi oleh Trump.

Selain Chansley, sedikitnya ada 4 orang lain yang menghadapi dakwaan Federal atas tuduhan serangan ke Kongres AS. Mereka mengaku, serangan dilakukan karena provokasi dari Trump.

Associated Press menambahkan, kesaksian orang-orang ini bisa saja didengarkan dalam proses interpelasi Trump yang akan diadakan pada awal-awal Februari mendatang.

Mengutip dari seorang pelaku serangan, Watkins mengatakan, ”Dia sangat menyesal. Bukan hanya karena dia tertipu oleh Presiden (Trump), tapi juga karena penipuan ini telah mendorongnya mengambil keputusan yang seharusnya tidak ia lakukan.”

Chansley, yang menjuluki dirinya “QAnon Shaman”, sebelum ini melalui pengacaranya meminta agar Trump memberi grasi untuknya. Watkins mengklaim kliennya melakukan unjuk rasa secara damai dan telah menyerahkan diri ke aparat hukum. Sebab itu, ia berhak mendapatkan grasi dari Trump.

Menurut teori QAnon, yang memiliki banyak pendukung di tengah kelompok radikal sayap kanan AS, ada sebuah pemerintahan rahasia di AS yang bertujuan untuk melengserkan Trump.

Berdasarkan teori konspirasi ini, Trump berusaha untuk membongkar kedok pasukan kejahatan dari Partai Demokrat.