Mundur dari Kabinet, Gantz ‘Dirujak’ Netizen dengan Pesan Lawasnya kepada al-Sinwar

Share

POROS PERLAWANAN– Usai Benny Gantz mengundurkan diri dari Kabinet Perang Israel, para aktivis medsos mengolok-olok dirinya dengan me-repost sebuah video darinya.

Diberitakan ISNA, netizen mengunggah video Gantz yang berkaitan dengan Desember 2023. Dalam video tersebut, Gantz mengirim pesan dalam bahasa Arab kepada Pemimpin Hamas di Gaza Yahya al-Sinwar.

“Dengan bahasa Arab saya katakan kepada al-Sinwar bahwa kami adalah bangsa yang sabar,” ujar Gantz dalam sebuah konferensi pers di awal-awal agresi ke Gaza.

Setelah tersiarnya kabar pengunduran diri Gantz, netizen kembali memublikasikan video tersebut dan menjadikannya bahan olok-olok.

Sejumlah netizen menulis:”Gantz Penyabar adalah orang pertama yang kabur dari kapal perang yang sedang tenggelam di Gaza.”

Netizen lain menulis:”Jelas siapakah orang-orang penyabar. Para penyabar bukan orang yang menderita lantaran perpecahan dan perselisihan, kendati hidup dengan semua kemewahan dan kejahatannya didukung tanpa batas oleh AS. Para penyabar adalah bangsa yang tiap hari mempersembahkan puluhan syahid dan masih tetap berkomitmen melakukan perlawanan demi membela negeri mereka.”

Seorang netizen mencemooh pengucapan bahasa Arab Gantz dan menulis:”Al-Sinwar telah melakukan hal luar biasa sehingga membuat mereka bicara dalam bahasa Arab.”

Pengunduran diri Gantz, juga Gadi Eizenkot, dari Kabinet Perang memicu pro dan kontra di tengah para pejabat dan politisi Israel.

Menkeu Israel, Bezalel Smotrich menyatakan bahwa keputusan Benny Gantz untuk mundur dari Kabinet Rezim Zionis bertujuan untuk merusak soliditas di Israel.

“Tindakan Anda hari ini bertujuan untuk merusak soliditas dan solidaritas atas dasar motif politis. Ini bukan tindakan bertanggung jawab,” ujar Smotrich ditujukan kepada Gantz.

“Tak ada tindakan seburuk pengunduran diri dari Pemerintahan di saat berlangsungnya perang.”

“Ini persis sesuatu yang dikehendaki al-Sinwar, Nasrallah, dan Iran. Sayangnya Anda justru memenuhi keinginan mereka.”

Di lain pihak, Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid mendukung tindakan Gantz dan Eizenkot. Ia menyebutnya sebagai keputusan penting dan tepat.

“Sudah tiba saatnya Kabinet radikal ini digantikan Pemerintahan kompeten yang bisa mengembalikan keamanan dan sandera, serta memulihkan posisi internasional Israel,” ujar Lapid.