Netizen Cibir Kritikan Pejabat UEA Soal Kehadiran Pemimpin Partai Ekstremis Zionis di Peringatan Hari Nasional UEA

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, Kedubes UEA di Tel Aviv telah mengundang Ketua Partai Jewish National Front, Itamar Ben-Gvir untuk menghadiri peringatan Hari Nasional UEA.

Undangan untuk kandidat Menteri Keamanan Nasional Israel ini mendapat kritikan dari Abdulkhaliq Abdullah, yang merupakan mantan Penasihat Putra Mahkota UEA, Muhammad bin Zayed.

“Saya heran atas diundangnya Zionis fasis, teroris, dan politisi ekstremis ini untuk menghadiri perayaan Hari Nasional UEA,” cuit Abdullah.

“Orang-orang seperti ini tidak memiliki tempat di teritori UEA di Kedubes negara ini. UEA adalah negara dengan prinsip dan norma mulia kemanusiaan. UEA seharusnya tidak mengundang figur yang menekankan penyebaran kebencian dan pembunuhan orang Arab ini,” imbuhnya.

Abdullah menyebut UEA negara berprinsip kemanusiaan dan “mengecam” diundangnya Ben-Gvir ke Kedubes UEA, namun ia sendiri tidak pernah bicara soal Abu Dhabi yang menormalisasi hubungan dengan Israel dan membuka Kedubes di Tel Aviv.

“Kritikan” Abdullah ini pun mendapat berbagai respons dari para aktivis dunia maya.

Pengguna Twitter bernama Ibn al-Qaaqaa mencuit, ”Kenapa kau heran dan bertanya-tanya di Twitter? Hanya ada 2 cara: pergilah ke pemimpin negara dan bertanyalah kepadanya.”

“Cuitanmu pasti mendapat lampu hijau dari Pemerintah UEA, sebab jika yang menanyakan ini adalah warga biasa, sekarang ia sudah dipenjara.”

Akun dengan nama Saleh Gharib menulis, ”Kenapa kau heran? Kalian sudah menormalisasi hubungan dengan mereka, Kedubes kalian ada di sana, dan mereka juga punya Kedubes di Abu Dhabi. Tak ada lagi perayaan yang Israel tidak kalian undang untuk menghadirinya. Apakah penerbangan maskapai, hubungan dagang, pembukaan restoran (khusus Yahudi), dan pengiriman mahasiswa ke universitas-universitas Israel cuma omong kosong? Sekarang kau mengecam diundangnya Ben-Gvir? Apa tolok ukur tindakanmu?”

Qasem Khamis mencuit, ”Seperti negara-negara lain yang menormalisasi hubungan dengan Zionis, UEA hanya mencari kepentingan, bukan prinsip dan norma kemanusiaan. Saya yakin, jika Pemerintah UEA mengadakan referendum transparan dan bebas soal masalah ini, kebanyakan warganya menentang normalisasi hubungan dengan para penjajah.”

Netizen lain bernama Saeed Basharat menulis, ”Ben-Gvir dalam perayaan di Kedubes UEA di Tel Aviv mendapat sambutan begitu hangat yang bahkan tak pernah diimpikannya.”