Operasi Teror Israel di Beirut Gagal, Komandan Hizbullah Sehat Walafiat

Share

POROS PERLAWANAN– Berlawanan dengan berita yang tersebar di dunia maya tentang gugurnya seorang komandan Hizbullah, Fuad Shukr, dalam agresi Israel ke Beirut, sumber-sumber terpercaya menepis berita tersebut.

Dilansir al-Alam, Reuters mengutip dari 2 sumber keamanan bahwa Shukr dalam keadaan baik-baik saja, menyusul agresi yang dilancarkan Israel ke sektor selatan Ibu Kota Lebanon pada Selasa malam 30 Juli.

Meski demikian, serangan teror itu menewaskan 2 warga Lebanon. Serangan Rezim Zionis itu juga menyebabkan kerusakan pada sebuah rumah sakit di Beirut.

Menanggapi agresi tersebut, Menlu Lebanon Abdollah Bouhabib menegaskan akan mengadukan Tel Aviv kepada Dewan Keamanan PBB. Bouhabib menambahkan, dirinya dihubungi berbagai pihak untuk mencegah meluasnya konflik.

Setelah insiden di Majdal Shams yang menewaskan sejumlah orang pada akhir pekan lalu, Israel menuding Hizbullah sebagai penyebabnya dan berkoar akan membalasnya.

Staf Humas Hizbullah, Muhammad Afif menegaskan bahwa faksinya secara tegas membantah keterlibatan dalam insiden di Majdal Shams.

“Kami menyangkal keras tudingan-tudingan sejumlah media musuh terkait serangan ke Majdal Shams di Golan,” kata Afif.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Axios, Hizbullah telah memberi tahu PBB bahwa peristiwa Majdal Shams disebabkan jatuhnya rudal pertahanan udara Israel di sebuah lapangan sepak bola.

Situs Israel Hayom juga melaporkan, investigasi awal menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara mengalami masalah dan kesalahan dalam mencegat rudal yang ditembakkan di langit Majdal Shams.

Situs berita Axios mengutip dari seorang pejabat AS, Pemerintahan Joe Biden telah memperingatkan Tel Aviv bahwa situasi akan lepas kendali jika Israel menyerang Ibu Kota Lebanon.

“Kami benar-benar berpikir bahwa segala bentuk serangan ke Beirut merupakan garis merah bagi Hizbullah,” kata pejabat AS itu kepada Axios.