Orang-orang Zionis Khawatir Pasukan Elite Hizbullah Susupi Tanah Pendudukan

Share

POROS PERLAWANAN– Saat ini, Rezim Zionis sangat mencemaskan serangan balasan Republik Islam Iran dan Hizbullah atas teror terhadap Syahid Ismail Haniyeh dan Syahid Fuad Shukr.

Diberitakan Fars, harian Maariv pada Selasa 13 Agustus memberitakan, Militer Israel telah menambah Satuan-satuan Khusus dan pasukan marinirnya di dekat perbatasan Tanah Pendudukan-Lebanon.

Menurut Maariv, tindakan ini dilakukan dengan tujuan “mencegah penyusupan pasukan Brigade Ridhwan Hizbullah ke kawasan Galilea.” Harian Ibrani ini menegaskan, Israel juga masih membangun tempat-tempat perlindungan beton dan pos-pos untuk untuk menembak di kawasan perbatasan.

Situs Walla pada hari Selasa kemarin juga mengutip dari Militer Israel, bahwa pasukan elite Hizbullah itu mungkin akan menyerang Tanah Pendudukan dan menyusup ke pemukiman-pemukiman Zionis.

Para perwira Militer Israel menyatakan bahwa berlawanan dengan pandangan umum, Brigade Ridhwa masih bisa melancarkan serangan terkoordinasi ke perbatasan. Dengan cara ini, mereka bisa memasuki pemukiman Zionis atau pangkalan militer di utara Tanah Pendudukan.

Walla berpendapat, mereka yang menyangka bahwa “Hizbullah tidak melatih para personelnya untuk menyusup ke kawasan Israel” adalah orang-orang yang keliru dan berhalusinasi. Sebab itu, tambah Walla, harus diasumsikan bahwa Hizbullah “sanggup menyusupkan pasukan dan mengibarkan benderanya di sebuah pemukiman atau situs Militer dan membakar bangunan-bangunan di sana.”

Pada hari Senin lalu, harian Israel Globes mengungkap ketakutan yang mencekam warga Zionis terkait rencana serangan balasan Hizbullah. Globes menulis,” “Para pakar membandingkan tingkat histeria yang melanda Israel dengan era penuh ketegangan sebelum Perang Enam Hari. Tak seorang pun yang tahu kapan dan seperti apa serangan ini akan dilakukan. Hal ini menyebabkan orang-orang bergantung kepada berita-berita yang bocor dan penyebaran informasi. Kita masih kesulitan dalam mengklasifikasi apakah berita-berita ini termasuk berita-berita berbahaya atau berita yang dipublikasikan hanya demi menebar ketakutan”.

“Pihak-pihak yang menyebarkan berita-berita ini di dunia maya sangat menikmati ketakutan yang melanda masyarakat Israel”.