Pakistan Tegaskan Tak Sudi Ikuti Langkah UEA Akui Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa negaranya tidak akan pernah mengakui Israel sampai masalah dengan Palestina diselesaikan, beberapa hari setelah Uni Emirat Arab (UEA) mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi swasta Dunya News pada hari Selasa, Khan mengatakan bahwa Islamabad tidak akan ikut-ikutan mengakui Israel, mengacu pada Abu Dhabi, yang telah mencapai kesepakatan yang sangat kontroversial dengan Tel Aviv untuk membangun hubungan diplomatik penuh.

“Sikap kami sangat jelas sejak hari pertama dan Quaid-i-Azam, Muhammad Ali Jinnah (Pendiri Pakistan) mengatakan Pakistan tidak akan pernah bisa menerima Israel sampai rakyat Palestina mendapatkan hak dan negara,” kata Khan.

Perdana Menteri Pakistan lebih lanjut mencatat bahwa pengakuan terhadap Israel sama dengan mengabaikan sikap Pakistan di wilayah Kashmir yang mayoritas Muslim.

“Kasus orang Palestina mirip dengan orang-orang Kashmir dan hak-hak mereka [Palestina] telah direnggut dan mereka menderita akibat kekejaman Israel. Kedua isu tersebut memiliki latar belakang yang serupa,” jelas Khan.

Wilayah Kashmir Himalaya terbagi antara India dan Pakistan sejak pemisahan mereka pada tahun 1947. Kedua negara telah berperang tiga kali memperebutkan wilayah tersebut.

Bagian wilayah yang dikelola India, yang dikenal sebagai Jammu dan Kashmir, menikmati otonomi hingga Agustus 2019, ketika pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi mencabut status itu.

Sementara itu, puluhan ribu orang di kota-kota Pakistan bergabung dalam protes yang diorganisasi oleh aktivis politik dan agama pada akhir pekan lalu untuk mengutuk UEA.

Para pengunjuk rasa menyuarakan dukungan kuat untuk Palestina dan pembebasan Yerusalem (al-Quds), menekankan bahwa kompromi dengan penjajah adalah pengkhianatan besar terhadap Palestina dan seluruh Dunia Islam.