Pemimpin Iran: Pukulan Apa pun dan dari Siapa pun kepada Israel adalah Pengabdian Bagi Seluruh Kemanusiaan

Share

POROS PERLAWANAN– Dalam salat Jumat Teheran hari ini, Ayatullah Ali Khamenei menyampaikan khotbah keduanya dalam bahasa Arab. Beliau menujukan khotbahnya kepada bangsa Arab, terutama rakyat Palestina dan Gaza.

Diberitakan al-Alam, berikut ini adalah poin-poin penting dari khotbah kedua Pemimpin Iran tersebut:

“Kita semua berduka atas syahadah sayyid mulia (Syahid Hasan Nasrallah) ini. Ini adalah kehilangan besar dan benar-benar membuat kita berkabung. Namun duka kita ini tidak berarti keputusasaan atau depresi. Ini adalah belasungkawa seperti duka untuk Sayyid al-Syuhada Imam Husain a.s., yang menghidupkan (jiwa) serta memberikan pelajaran, motivasi, dan harapan.”

“Tubuh Sayyid Hasan Nasrallah telah pergi dari tengah kita. Namun kepribadian, jiwa, jalan, dan suaranya masih tetap dan akan terus ada di tengah kita. Dia adalah panji tinggi Perlawanan di hadapan setan zalim dan perampas. Dia adalah suara lantang dan pembela pemberani kaum tertindas. Dia memberi harapan dan keberanian kepada para pejuang serta pencari kebenaran. Popularitas dan pengaruhnya melintasi batas Lebanon, Iran, dan negara-negara Arab. Kini syahadahnya telah meningkatkan pengaruhnya.”

“Pesan verbal dan praktis Sayyid Nasralah di masa hidupnya bagi bangsa setia Lebanon adalah: jangan berputus asa dan khawatir meski kehilangan tokoh-tokoh besar seperti Imam Musa Sadr, Sayyid Abbas Musawi, dan selain mereka. Jangan ragu di jalan perjuangan. Tingkatkan usaha dan kemampuan kalian. Lipatgandakan soliditas kalian. Lawanlah musuh agresor dengan memperkuat iman dan tawakal serta tundukkanlah musuh.”

“Lantaran tidak bisa memberikan pukulan telak kepada struktur kukuh Hizbullah, Hamas, Jihad Islam, atau organisasi-organisasi fi sabilillah lainnya, Israel menganggap teror, penghancuran, pengeboman, pembantaian warga sipil, dan membuat sedih rakyat tak bersenjata sebagai tanda kemenangannya. Apa hasilnya? Hasil tindakan ini bertambahnya amarah, meningkatnya motivasi rakyat, dan kemunculan lebih banyak pemimpin, pejuang, dan pria-pria tulus, serta kian sempitnya kepungan terhadap serigala haus darah (Israel), dan pada akhirnya, kemusnahan Rezim Zionis dari dunia, insya Allah.”

“Fokus AS dan sindikatnya untuk melindungi keamanan Israel adalah kamuflase untuk kebijakan kedaluwarsa mereka, yaitu menjadikan Rezim (Zionis) sebagai sarana untuk menguasai sumber-sumber kekayaan Kawasan dan menggunakannya dalam perang-perang besar global.

“Fakta ini menyadarkan kita bahwa pukulan apa pun kepada Rezim Zionis, dari siapa pun atau kelompok mana pun, adalah bentuk pengabdian kepada seluruh Kawasan, bahkan seluruh kemanusiaan.”

“Badai al-Aqsa dan perlawanan Gaza serta Lebanon selama setahun, telah mengantar Rezim Zionis ke tahap yang di situ tujuan terpentingnya hanya sekadar ‘mempertahankan eksistensinya.’ Ini adalah tujuan yang dipikirkan Israel di tahun pertama kelahiran sialnya. Ini berarti bahwa perlawanan para pejuang Palestina dan Gaza sukses mengembalikan Rezim Zionis hingga 70 tahun ke belakang.”