Petinggi Hamas: AS Bicara Soal ‘Kesepakatan yang Sudah Dekat’ Hanya Demi Kepentingan Pilpres

Share

POROS PERLAWANAN– Salah seorang petinggi Hamas Usamah Hamdan menyatakan, prioritas kelompoknya adalah menghentikan agresi Israel ke Gaza. Ia menegaskan,”Setelah serangan ke Rafah, kami memberi tahu pihak mediator bahwa Musuh Zionis tidak menghendaki gencatan senjata.”

“Israel mengajukan syarat-syarat baru untuk menerima kesepakatan. Namun mereka menolak menerima apa yang sudah disepakati sebelum ini. Hari ini kami telah mengumumkan pandangan kami terkait sikap Israel yang ngotot bertahan di poros Philadelphia dan menyerahkan manajemen Rafah kepada pihak non-Palestina,” imbuh Hamdan, Fars memberitakan.

“Pemerintah AS berbicara tentang kesepakatan yang sudah dekat dan memberikan harapan palsu hanya demi kepentingan-kepentingan Pilpres.”

“Kami tidak akan menyetujui syarat-syarat baru atau sesuatu selain apa yang sudah disepakati sebelum ini. Pengorbanan besar rakyat Palestina mengharuskan kami mendapatkan hasil terbaik. Kami tidak akan mundur dalam hal ini.”

“Perlawanan Irak masih melanjutkan operasi-operasinya di tengah kondisi sulit yang dihadapinya. Kami berharap peran ini ditingkatkan. Perlawanan Irak telah menjanjikan hal tersebut. Beberapa hari lalu, mereka menargetkan sebuah target vital di Haifa dalam sebuah operasi.”

“Dalam perang ini, Poros Perlawanan membuktikan keterkaitan dan perhatiannya terhadap isu Palestina bukan sekadar wacana politik atau solidaritas persaudaraan belaka. Itu adalah sebuah realita praktis. Poros Perlawanan sukses memaksa Rezim Zionis terlibat dalam sebuah konfrontasi yang menguras energi.”

Anggota Kantor Politik Hamas Izzat al-Rashaq mengumumkan, tim negosiator faksi ini telah meninggalkan Kairo pada Minggu malam, usai bertemu pihak mediator Qatar dan Mesir serta mendengarkan hasil putaran terakhir perundingan.

“Hamas menginginkan komitmen Israel untuk menerima kesepakatan 2 Juli, proposal Biden, dan Resolusi PBB. Hamas menegaskan kesiapan untuk menjalankannya,” kata al-Rashaq.

“Delegasi Hamas menegaskan, kesepakatan apa pun harus mencakup gencatan senjata permanen, keluarnya Israel dari Gaza sepenuhnya, kepulangan warga ke tempat tinggal mereka, rekonstruksi Gaza, pengirman bantuan, dan kesepakatan serius pertukaran tawanan.”