Presiden Israel Keluhkan ‘Pilihan Mahal’ dan ‘Lebih Mahal’ yang Dihadapi Tel Aviv

Share

POROS PERLAWANAN- Dalam pertemuan dengan keluarga para tawanan Zionis, Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan bahwa seluruh sektor Pemerintahannya bertanggung jawab dalam bersolidaritas dan menentukan keputusan untuk kebebasan para tawanan di Gaza.

Dinukil Mehr dari al-Mayadeen, tanpa menyinggung kondisi kisruh dan genitng di Kabinet Israel, Herzog meminta agar persatuan di tengah elemen-elemen politik Rezim Zionis dijaga. Menurutnya, Israel tengah menghadapi saat yang menentukan, sehingga mesti bersatu untuk memulangkan para tawanan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Israel menyebut bahwa pertukaran tawanan menuntut harga yang mahal. Meski begitu, ia mengakui bahwa jika Tel Aviv gagal mengembalikan para tawanan, harga yang mesti dibayar akan jauh lebih mahal.

Pernyataan Presiden Israel ini dianggap tidak menyenangkan oleh partai radikal Otzma Yehudit yang dikepalai Menteri Keamanan Domestik Itamar Ben-Gvir. Partai ini menuding Herzog menyampaikan statemen yang sejalan dengan propaganda Hamas. Otzma Yehudit menyatakan penolakan tegasnya terhadap segala kesepakatan pertukaran tawanan. Partai ini mengeklaim, kesepakatan semacam ini bisa menyebabkan lebih banyak orang Israel tertawan atau terbunuh.

Partai Ben-Gvir menambahkan, seruan kepada persatuan untuk memulangkan para tawanan adalah “seruan tak bertanggung jawab dan menguntungkan Hamas serta kubu sayap kiri radikal.”

Partai ini menyatakan, tekanan militer di Gaza dan pelarangan masuknya bahan bakar serta bantuan kemanusiaan akan tetap dilanjutkan sampai para tawanan dibebaskan.

Menkeu Bezalel Smotrich juga menganggap pertukaran tawanan sebagai “bunuh diri kolektif.” Menteri radikal ini menyatakan, Israel tidak siap untuk mengambil tindakan ini. Di saat bersamaan, dia mengakui bahwa upaya untuk melenyapkan Hamas “tidak menunjukkan kemajuan yang diharapkan.”