Rentetan Serangan hingga Gugurnya Dua Komandan al-Hashd al-Shaabi di al-Anbar, Bukti Bahaya Keberadaan AS di Ayn al-Asad

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, analis keamanan Irak, Ahmad al-Rabii mengutarakan pandangannya soal perkembangan terbaru di Provinsi al-Anbar. Ia mengatakan, terjadinya sejumlah serangan terbaru di provinsi ini menunjukkan bahaya bertahannya pasukan AS di pangkalan Ayn al-Asad di barat al-Anbar.

“Dinamika keamanan di al-Anbar dalam 24 jam terakhir menyaksikan serangkaian pelanggaran, yang menyebabkan gugurnya dua komandan al-Hashd al-Shaabi dan terlukanya beberapa orang lain. Sebelum ini, seorang perwira tinggi juga telah disergap. Sejumlah orang, termasuk sebagian warga sipil, juga mengalami luka-luka,” kata al-Rabii dalam wawancara dengan al-Maalomah.

“Apa yang terjadi menunjukkan bahaya keberadaan pasukan AS di pangkalan Ayn al-Asad, sebab mereka memiliki program untuk mengacaukan aturan main. Ini adalah sesuatu yang selalu kami bicarakan. Di mana pun ada orang-orang CIA, pasti ekstremisme dan kerusuhan akan muncul.”

Dalam beberapa waktu terakhir, Provinsi al-Anbar menjadi saksi timbulnya beberapa celah-celah keamanan. Di antaranya adalah ledakan bom di jalur konvoi al-Hashd al-Shaabi di kedalaman gurun, saat ada pengejaran sisa-sisa ISIS dalam tahap kedua Operasi al-Iradah al-Salbah.

Operasi besar-besaran terhadap sisa-sisa ISIS di Provinsi al-Anbar yang diikuti pasukan al-Hashd al-Shaabi ini dimulai semenjak 2 hari lalu. Operasi ini dikomandani oleh PM Irak, Mustafa al-Kadhimi.

Panglima Operasi al-Hashd al-Shaabi, Qasim Muslih mengatakan, ”Operasi al-Iradah al-Salbah tahap kedua dilakukan dengan tujuan membersihkan kawasan-kawasan tertentu dari kelompok-kelompok Takfiri. Operasi ini diikuti 12 ribu pejuang al-Hashd al-Shaabi yang memiliki keterampilan tempur, keamanan, dan intelijen level tinggi.”

Tahap pertama operasi ini telah berlangsung pada 28-30 Maret lalu di kawasan Provinsi Kirkuk dan Diyala di utara serta timur Irak.