Rouhani: “Amerika Tak Punya Lutut untuk Menekan Iran”, Suka atau Tidak, Kami Tetap Akan Tingkatkan Kemampuan Militer dan Pertahanan Iran

Share

POROS PERLAWANAN – Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani mengumumkan pada Rabu kemarin, negaranya akan tetap mengembangkan bidang pertahanannya, terlepas Amerika Serikat suka atau tidak.

“AS bermasalah. Hari-hari ini mereka merencanakan konspirasi kepada Iran, namun berbagai konspirasi itu akan gagal seperti sebelum-sebelumnya,” tegas Rouhani.

Menurut Rouhani, “AS harus tahu bahwa Iran akan meningkatkan pertahanannya, kendati mereka membuat banyak keputusan dan sanksi yang melanggar resolusi PBB. Kami akan tetap mengembangkan pertahanan negara kami dalam kondisi apapun, meski di bawah berbagai sanksi.”

Presiden Iran menegaskan, bahwa negaranya mampu menghadapi Amerika Serikat yang disebutnya, “tak punya lutut untuk menekan Iran”. Ucapan Rouhani itu sindiran atas pembunuhan George Floyd yang dilakukan oleh polisi dengan menekan leher pria berkulit hitam itu menggunakan lututnya selama kurang lebih 9 menit.

“Sejak zaman kuno, kebijakan AS adalah kebijakan ‘tekanan lutut di leher’ untuk mencekik bangsa lain. Itu bukan hanya prilaku seorang polisi, tapi itu simbol dari kebijakan Amerika,” sindirnya.

Rouhani mengatakan, “Pemerintah AS saat ini mengalami ketidakpercayaan akut, dengan memveto semua perjanjian mengenai lingkungan, melanggar resolusi PBB dan merampas hak-hak rakyat Palestina, bahkan mengingkari janji kepada negara-negara sekutunya.”

“Sejauh ini, AS menjadi negara terburuk dalam memerangi pandemi virus Corona, mengakibatkan kerugian besar bagi seluruh rakyat Amerika. Itu membuktikan bahwa pemerintahan Trump tidak memenuhi syarat untuk mengelola sebuah negara,” tegas Rouhani.

Dalam konteks berbeda, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan, “Pasukan militer dan keamanan Iran tidak akan berkompromi terhadap perdagangan manusia dan narkoba, juga cara-cara ilegal menyelundupkan orang asing.”

“Beberapa warga negara tetangga dan dari negara-negara lain berusaha menyusup ke Iran dengan cara ilegal, untuk berbagai tujuan, melanggar konstitusi Iran. Pihak keamanan Iran harus menghadapi hal ini, di antaranya insiden sejumlah warga Afghanistan dan negara-negara lain,” paparnya.