Sadar Trump Permalukan dan Rendahkan AS, Haley: Seharusnya Kami Tak Dengarkan dan Ikuti Omongannya

Share

POROS PERLAWANAN – Dilansir al-Alam, mantan Wakil AS di PBB, Nikki Haley dalam sebuah wawancara mengkritik pedas mantan atasannya, Donald Trump.

“Harus kita akui bahwa dia telah merendahkan dan mempermalukan kita. Ia menempuh jalan yang tak seharusnya ia lalui. Kami juga semestinya tidak mengikuti Trump dan mendengarkan omongannya. Kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi kembali,” ujar Haley kepada Politico.

Haley mengaku, ia tidak berbicara sama sekali dengan Trump pasca kerusuhan 6 Januari silam. Ia pun mengecam serangan verbal Trump kepada wakilnya, Mike Pence dan menyebutnya sebagai pernyataan yang membuat putus asa.

Sebelum ini, hanya beberapa hari usai serangan pendukung Trump ke Capitol Hill, Haley menyatakan bahwa Presiden mengucapkan kata-kata yang sangat salah dalam pidatonya.

“Bukan hanya ucapan-ucapan Trump, namun semua tindakannya usai Pilpres juga keliru. Sejarah akan menghakiminya dengan keras,” kata Haley.

“Saya pikir, Partai Republik tidak akan kembali lagi ke masa sebelum Trump.”

Haley menambahkan, ia tidak berpikir bahwa Trump akan mendapatkan tempat dalam Pilpres 2024, sebab “dia sudah mengalami kemunduran yang melebihi batas”.

Haley sendiri pernah menjabat sebagai Gubernur South Carolina. Ada kemungkinan bahwa dia adalah salah satu kandidat Republik untuk Pilpres mendatang.

Saat Kongres AS mengadakan rapat bersama untuk memverifikasi kemenangan Joe Biden di Pilpres 2020 pada Rabu 6 Januari lalu, para pendukung Trump berkumpul di depan gedung Kongres dan sebagian dari mereka menyerbu masuk ke Capitol Hill.

Dalam serbuan tersebut, 4 orang dan seorang polisi tewas, sementara 14 polisi lain mengalami luka-luka. Menurut Jubir Kepolisian Washington, hingga kini ada 52 perusuh yang telah ditangkap.

Saat serbuan terjadi, rapat gabungan itu sempat ditunda dan dilanjutkan kembali beberapa jam setelahnya.

Dalam rapat tersebut, Biden meraih 306 suara Electoral College dan mengalahkan Trump yang hanya mendapatkan 232 suara. Biden pun resmi dinyatakan sebagai Presiden baru AS.

Akibat provokasi Trump terhadap para pendukungnya untuk menyerbu Kongres, para legislator AS bersikeras untuk memakzulkan dirinya.