Sanaa Peringatkan UEA Segera Hengkang dari Socotra

Share

POROS PERLAWANAN – Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman pada Senin 5 Desember kemarin memperingatkan UEA soal kehadiran ilegal pasukannya di pulau Socotra.

“UEA harus mempersiapkan langkah-langkah evakuasi dan hengkang (dari pulau Socotra),” cuit Wamenlu Yaman, Husain al-Azzi, diberitakan al-Alam.

Al-Azzi menambahkan bahwa pulau Socotra berada di hati 40 juta orang Yaman.

Para pengamat menilai bahwa pesan dari al-Azzi ini adalah peringatan bahwa Tentara Yaman mungkin saja akan mewujudkan ancamannya menyerang pasukan UEA tiap saat.

Sebelum ini, Tentara Yaman telah membuktikan peringatannya untuk melindungi sumber-sumber alam dan kedaulatannya dengan menyerang pelabuhan al-Dabbah di Provinsi Hadhramaut. Serangan dengan drone ini membuat kapal-kapal tanker asing tidak bisa merapat ke pelabuhan untuk menjarah minyak Yaman.

Bulan lalu, penduduk Socotra mengabarkan telah melihat drone-drone tak dikenal terbang di angkasa pulau tersebut. Sistem pertahanan udara Koalisi Saudi-UEA juga tidak sanggup menembak jatuh drone-drone tersebut.

Sejak didudukinya pulau Socotra oleh Koalisi Agresor, ini adalah kali pertama drone-drone terbang di atas kawasan tersebut.

Al-Azzi pada Minggu lalu juga mengecam aksi agresif AS di Laut Merah.

“Kami mengutuk perilaku AS di Laut Merah. Kami menganggap segala bentuk kehadiran mereka di perairan Yaman sebagai tindakan ilegal dan tidak tahu diri, yang akan memprovokasi 40 juta orang Yaman,” cuit al-Azzi.

“Kami meminta dari Washington untuk menghormati hukum internasional, tidak mengancam jalur pelayaran, dan segera menghentikan tindakan-tindakannya yang bisa membahayakan perdamaian serta keamanan internasional,” tegasnya.

Sebelum ini, Ansharullah telah menanggapi statemen AS yang meminta agar serangan ke pelabuhan-pelabuhan dihentikan, sebab “serangan-serangan ini mengganggu proses pengiriman barang-barang yang sangat dibutuhkan dan juga meningkatkan kesulitan di seluruh Yaman”.

Ansharullah menanggapi statemen AS dengan mengatakan, ”Negara seperti AS, yang mendukung agresi ke Yaman dan memberi sokongan dana, sama sekali tidak bisa (berpura-pura) memikirkan kepentingan rakyat Yaman.”

“Segala bentuk aktivitas terang-terangan atau diam-diam AS terhadap Yaman tidak akan diterima rakyat. Bangsa Yaman menolaknya mentah-mentah,” tandas Ansharullah.