Sayyid Nasrallah: Darah Syahid Soleimani dan Syahid Abu Mahdi adalah Awal Tahap Istimewa Menuju Kemenangan Pasti

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam peringatan gugurnya Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis, Sayyid Hasan Nasrallah mengatakan, ”Hajj Qassem adalah pribadi istimewa dan langka. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya mengikuti arahan Imam (Ali) Khamenei. Dia adalah serdadu Wali Faqih dan mengimbau orang-orang lain untuk itu.”

“Syahid Soleimani adalah rantai penghubung sejati Poros Perlawanan. Hajj Qassem selama 2 dekade mampu mengoordinasikan Front Perlawanan di hadapan proyek-proyek AS,” imbuh Sekjen Hizbullah, dilaporkan al-Alam.

Menurutnya, proyek permanen AS di Timteng adalah menguasai dan mengendalikan aset-aset serta kebijakan-kebijakan politik. “Titik poros proyek AS di Kawasan adalah menjadikan Israel sebagai pangkalan militer Timteng,” tegasnya.

“Salah satu proyek AS di masa Bush Jr. adalah menyerang Irak, Suriah, Lebanon, Iran, Libya, Sudan, dan Somali. Proyek pertama AS adalah masuk ke Afghanistan, menduduki Irak, dan mengancam Suriah. Itu sebelum sosok Syahid Soleimani muncul di lapangan.”

“Meningkatnya perlawanan di Irak memaksa AS untuk meneken kesepakatan dengan Pemerintah Irak untuk keluar dari negara itu.”

“Ketika Hajj Qassem terjun ke medan-medan kita, ia memiliki 3 elemen dalam dirinya. Pertama, kepribadian yang penuh dengan keikhlasan dan ketulusan. Kedua, takwa. Dan ketiga, kerinduan bertemu Tuhan.”

Sekjen Hizbullah menyatakan bahwa ada perbedaan antara metode baru AS dengan metode pertamanya, yaitu memerangi faksi-faksi Perlawanan.

“Metode kedua AS untuk memaksa Iran, Suriah, dan Lebanon mengabulkan keinginan-keinginannya telah gagal. Proyek kedua AS untuk menguasai Kawasan adalah upaya menyebarkan paham takfiri dan sektarianisme,” jelasnya.

Ia menyebut tujuan teror terhadap Syahid Soleimani adalah mengalahkan Perlawanan, menakut-nakuti rakyat Irak, dan melemahkan Poros Perlawanan di Suriah, Iran, Lebanon, dan Palestina. “Jelas bahwa Pemerintah AS telah mengkaji operasi teror terang-terangan atas Syahid Soleimani dan Syahid Abu Mahdi dengan cermat. Teror ini juga bertujuan untuk menjauhkan bahaya strategis terpenting dari Israel.”

Di akhir pidato, Sayyid Nasrallah berkata, ”Darah dua syahid ini telah mengawali sebuah tahap istimewa yang pasti akan berujung kepada kemenangan.”