Sayyid Nasrallah: Perang Besar akan Binasakan Israel

Share

POROS PERLAWANAN – Dalam peringatan hari pengusiran Israel dari selatan Lebanon, Sayyid Hasan Nasrallah menyampaikan terima kasih kepada Tentara, pasukan keamanan Lebanon, semua faksi politik, dan kelompok-kelompok Palestina.

Dilansir Fars, ia juga mengapresiasi sokongan Iran dan Suriah, yang disebutnya sebagai ”Dua negara yang masih terus mendukung perjuangan semua Komandan Jihad. Tentu siapa pun yang berpikir bahwa perang kita dengan musuh (Israel) telah berakhir, dia keliru, sebab sebagian tanah kita masih diduduki.”

Pada 25 Mei 2000, Rezim Zionis menderita kekalahan telak di hadapan Hizbullah, yang memaksa serdadu Israel angkat kaki dari selatan Lebanon. Hari tersebut diperingati di Lebanon sebagai “Idul Muqawamah (Hari Perlawanan)”.

“Bangsa dan generasi Lebanon harus tahu bahwa kemenangan ini tidak diperoleh secara gratis. Ada orang-orang yang berusaha mengesankan kemenangan ini sebagai hal kecil, namun kita harus mencegahnya. Setelah hengkangnya Israel dari Lebanon pada 2000 dan dari Gaza, tidak ada lagi yang bernama Israel Raya,” kata Sekjen Hizbullah.

Menurutnya, saat ini Rezim Zionis bersembunyi di balik dinding dan api, serta tidak mampu memaksakan syarat-syaratnya saat berunding dengan Palestina.

“AS tidak lagi punya hegemoni di dunia. Segalanya menuju ke arah dunia multikutub. Ini adalah sesuatu yang membuat Israel khawatir. Di hadapan perpecahan internal Israel, ada kekompakan dan kekuatan Poros Perlawanan.”

Sayyid Nasrallah lalu menanggapi bualan Otoritas Israel, termasuk PM Benyamin Netanyahu. Ia mengatakan, ”Bukan kalian yang mengumbar ancaman dengan perang besar. Justru kami yang mengancam kalian dengan perang ini. Setiap perang besar akan melintasi semua perbatasan. Ratusan ribu pejuang akan memenuhi medan-medan perang. Dari aspek manusia, kami memiliki keunggulan sangat tinggi. Titik kekuatan kami adalah front domestik musuh yang sangat mundur dari sisi keyakinan.”

“Latihan militer terbaru Hizbullah menunjukkan kesiapannya. Hal ini berpengaruh negatif pada parawisata (di Tanah Pendudukan) dan para pemukim di utara Palestina. Israel telah berhenti mengumbar ancaman karena jatuhnya nilai tukar Shekel (mata uang Israel) di hadapan Dolar.”

“Saya katakan kepada PM Israel, waspadalah dan jangan keliru dalam perhitungan kalian. Mungkin saja kalian melakukan kesalahan di Tepi Barat, Palestina, Suriah, atau Iran, yang akan memicu ledakan seluruh Kawasan. Barangkali kekeliruan perhitungan kalian akan berujung kepada perang besar di Kawasan, yang kemungkinan akan meruntuhkan kalian,” tandas Sayyid Nasrallah.